Mohon tunggu...
Setia Ningrum Semito Rejo
Setia Ningrum Semito Rejo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, perkenalkan saya Setia Ningrum Semito Rejo. Mahasiswa fakultas Ilmu Komunikasi program S1 di Universitas Esa Unggul dengan program studi Jurnalistik. Harapan saya bergabung dan membuat karya tulisan di kompasiana.com adalah untuk melatih skill menulis saya dan semoga tulisan saya bisa menjadi tulisan yang bermanfaat bagi para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Rahasia di Balik Keharmonisan Keluarga?

29 September 2024   17:30 Diperbarui: 29 September 2024   17:44 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Pexels.com

Keharmonisan dalam keluarga sering kali dianggap sebagai sesuatu yang sulit dicapai. Namun, rahasia di balik hubungan yang harmonis ini sebenarnya terletak pada kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik. Komunikasi bukan hanya sekadar bertukar kata; ia adalah jembatan yang menghubungkan hati dan pikiran dalam sebuah keluarga.

Antara orang tua dan anak, komunikasi yang efektif memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun hubungan yang kuat. Saat orang tua dapat berkomunikasi dengan baik, mereka tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga membangun ikatan emosional yang mendalam.

Ketika komunikasi berlangsung dengan terbuka, anak merasa lebih dihargai dan didengarkan. Ini menciptakan suasana yang aman, di mana anak berani mengungkapkan perasaan dan pendapatnya. Tanpa adanya ketakutan untuk dinilai atau dihakimi, anak lebih mudah mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan sosial mereka. Selain itu, komunikasi yang baik membantu orang tua memahami kebutuhan dan harapan anak, sehingga mereka dapat memberikan dukungan yang tepat.

Dampak dari komunikasi yang buruk bisa sangat signifikan. Kesalahpahaman sering kali muncul ketika orang tua dan anak tidak saling mendengarkan. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan, kebingungan, dan bahkan konflik. Ketika anak merasa tidak dimengerti, mereka mungkin menarik diri, menjauh dari orang tua, dan mencari dukungan di tempat lain. Sebaliknya, dengan komunikasi yang positif, hubungan dapat berkembang menjadi saling pengertian dan rasa percaya yang mendalam.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjadi pendengar yang baik dan menjalin komunikasi yang dua arah. Mempertimbangkan sudut pandang anak dan menjelaskan dengan jelas adalah langkah awal untuk menciptakan interaksi yang lebih bermakna. Dengan begitu, kehangatan dalam keluarga dapat terjaga, dan anak tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan penuh empati.

Keharmonisan keluarga bukanlah sesuatu yang datang dengan sendirinya, tetapi merupakan hasil dari usaha bersama dalam berkomunikasi. Dengan menciptakan ruang untuk berbagi, mendengarkan, dan menghargai satu sama lain, setiap keluarga dapat menemukan rahasia di balik keharmonisan yang mereka dambakan. Pada akhirnya, komunikasi yang baik dapat membangun ikatan yang kuat dan menjadikan keluarga sebagai tempat yang nyaman dan penuh kasih sayang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun