Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Mistis Romantis: Gadis Kereta Berhelm Pink

17 Desember 2015   21:09 Diperbarui: 17 Desember 2015   21:15 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah berlari kecil menerobos gerimis, Paijo menjejakkan kaki di peron stasiun Tanah Abang. Ia bernafas lega karena bisa mencapai stasiun pukul setengah enam sore. 

Paijo trauma dengan peristiwa horor pada malam jumat sebelumnya di stasiun Gondangdia. Karena itu, ia memilih pulang kantor lebih awal dan melipir ke Tanah Abang. Hantu maupun jurik belum kelayaban di jam-jam sibuk.

Sebelum magrib, Paijo sudah naik KRL Commuter Line jurusan Bogor. Menjelang stasiun Sudirman, ia menyadari gadis memakai helm pink bergambar Hello Kitty berdiri di sampingnya. Sepertinya naik dari stasiun Karet.

Saat kereta tertahan lama di sinyal masuk Manggarai, gadis itu tak jua melepas helm. Hanya tali helm saja yang sudah dilepas. "Mbok helmnya dicopot Mbak. Emang nggak gerah ya," kata Paijo sok akrab. Si Gadis menggelengkan kepala.

"Takut ketahuan cantiknya ya," ledek Paijo. Si Gadis kembali menggelengkan kepala.

"Emang kenapa?"

"Nggak bisa dicopot," jawab Si Gadis terbata-bata.

"Masa nggak bisa dicopot."

"Bener."

"Sudah gede kok nggak bisa nyopot helm. Apa perlu saya bantuin?"

"Silakan saja kalau mau."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun