(Penggalan puisi berjudul "Soto Betawi")
Sebelum menyajikan hindangan kepada tamu, biasanya kita meminta seseorang untuk mencicipi masakan yang kita olah. Karena itu, sebelum menerbitkan buku puisi "Rempah Rindu Soto Ibu", saya meminta beberapa orang untuk mencicipi rasa puisi yang saya tulis. Mereka kemudian memberi catatan atau komentar yang termuat dalam buku ini.
Penyair Budhi Setyawan, yang mengelola Kelas Puisi Bekasi (KPB) berkomentar, "Membaca kumpulan puisi karya penyair Setiyo Bardono ini seperti mencoba berbagai jenis menu makanan dengan berbagai macam aroma dan rasanya. Dari berbagai macam soto sampai bakwan, bermacam kopi, seblak, tahu dan lain-lain, diolah menjadi puisi yang unik."
Selanjutnya, Sapto HP, Redaktur Pelaksana LKBN Antara (2018-2024) yang suka menulis puisi memberi catatan: Ada 84 puisi; semuanya bertema kuliner. Mulai segala macam soto, bakwan, kue rangi, hingga cing cau dijadikan puisi yang penuh diksi yang merangsang rasa lapar. Dengan beragam bahan baku makanan, bumbu, rempah, hingga peralatan masak-memasak, sang penyair meramu beragam rasa puisi.Â
Sudibyo Prawiroatmodjo, Ketua Departemen Bahasa dan Sastra FIB Universitas Gadjah Mada (UGM) juga memberi catatan: "Puisi-puisi yang dihadirkan menjelaskan masing-masing makanan itu dengan segenap empati dan citarasanya. Meskipun bukan yang pertama kali, puisi boga ini akan memperkaya pilihan tema bagi penulisan puisi. Sementara itu, bagi para peneliti, puisi-puisi dalam kumpulan ini dapat memberikan wawasan tentang representasi makanan subaltern dalam sastra."
Terakhir, semoga buku "Rempah Rindu Soto Ibu" ini bisa memperkaya dunia literasi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H