"Ayah, teman-teman lain pada kasih bingkisan buat Bu Guru. Kok aku nggak."
Rengekan anak saya mengalihkan perhatianku dari laga seru Timnas Uruguay vs Korea Selatan (Korsel) di ajang Piala Dunia 2022. Dalam laga tersebut aksi Kapten Timnas Korsel, Son Heung-min menjadi sorotan netizen.
Pesepakbola yang mengenakan topeng hitam itu trending di Twitter gara-gara jersey yang dikenakannya bertulisan H M Son. Netizen Indonesia memplesetkannya menjadi Haji Muhammad Son. Ah, jadi ingat gerai bakso yang sangat populer di Lampung.
Rengekan anak yang duduk di kelas 3 Sekolah Dasar, membuat pikiran saya terbelah. Nampaknya ia baru saja membaca rangkaian pesan di grup WhatsApp kelasnya. Rupanya ada orang tua murid yang mengirimkan foto bingkisan untuk guru kelas yang akan dibawa anaknya.
Bingkisan itu berupa makanan ringan yang disusun menjadi bucket yang ceritanya untuk memperingati Hari Guru Nasional, 25 November.
Postingan itu membuat heboh seisi grup WA. Pasalnya jauh hari sebelumnya, orang tua murid sepakat iuran untuk membeli kue ulang tahun dan bingkisan buat guru kelas.
Ibu-ibu pun jadi kelabakan karena anaknya jadi ingin ikut membawa bingkisan sendiri. Ada juga ibu yang mengeluh, "Aduh Mam, kalau mau kirim bingkisan sendiri jangan diposting di grup. Ini anak saya jadi pengin kasih bingkisan juga. Mana udah malam gini"
"Iya Mam, kita kan sudah sepakat kasih bingkisannya kolektifan. Ini jadi dobel-dobel deh," balas ibu yang lain.
Istri saya pun meminta saya untuk pergi ke mencari makanan ringan ke warung kelontong. Katanya, anak saya mau kasih dua bungkus Beng-beng untuk gurunya.
Sebagai ayah yang baik dan tidak sombong (he he), saya pun bergegas pergi ke warung. Pulangnya saya membawa dua bungkus Beng-beng dan 1 bungkus Choki-choki.