Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menengok Pengembangan Buah Unggul di Balitbu Tropika

24 Februari 2019   22:29 Diperbarui: 24 Februari 2019   23:01 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peneliti Balitbu Tropika, Agus Sutanto di tengah kebun pisang Kepok Tanjung (Foto Setiyo).

"Jantung sebenarnya adalah bunga sehingga memfasilitasi serangga pembawa bakteri hinggap. Bakteri ini bergerak dari bunga menuju pisang kemudian ke daunnya sehingga menguning dari atas. Karena tidak memiliki jantung mengurangi peluang didatangi serangga," terang peneliti Balitbu Tropika, Agus Sutanto.

Peneliti Balitbu Tropika, Agus Sutanto di tengah kebun pisang Kepok Tanjung (Foto Setiyo).
Peneliti Balitbu Tropika, Agus Sutanto di tengah kebun pisang Kepok Tanjung (Foto Setiyo).
Keunggulan lainnya, tidak seperti pisang kepok lainnya yang terasa asam, varietas ini manis dengan kandungan total padatan terlarut (TSS) sebesar 29-30% Brix. Pisang Kepok Tanjung memiliki warna kulit buah matang kuning, warna daging buah matang kuning orange, dan tekstur buah kenyal. Pisang yang cocok untuk pisang olahan ini memiliki daya simpan pada suhu kamar 15-21 hari, dan potensi hasil 20-30 ton/ha/tahun. Jumlah sisir per tandan sekitar 15-18 sisir dengan bobot 15-25 kg/tandan.

Selain Kepok Tanjung, Balitbu Tropika juga mengembangkan Pisang Ina-03 yang diklaim mendekati pisang ideal. Menurut Edison HS, peneliti Balitbu Tropika, pisang ideal adalah berbatang pendek, berumur genjah, daun tegak, tangkai tandan panjang, tangkai buah relatif panjang, dan tahan terhadap organisme pengganggu tanaman.

Saat ini hanya ada 5-8 varietas pisang yang mendekati ideal yaitu Ambon Hijau/Cavendish, Barangan, Mas, Raja, Ketan, Tanduk Candi, dan Kepok Kuning. Karena itu kehadiran pisang Ina-03 tepat sebagai pilihan bagi para pekebun.

Pisang Ina-03 menghasilkan buah 10-15 kilogram dengan 6-8 sisir per tandan. Rasanya manis dengan kadar kemanisan mencapai 28,5-29,0Brix. Pisang bertekstur buah kenyal itu tahan simpan hingga 18 hari. Keunggulan lain, Ina-03 toleran penyakit layu fusarium dan toleran penyakit layu bakteri.

Kami juga berkesempatan mengunjungi kebun buah naga yang bisa berbuah sepanjang musim. Hal itu karena KP Aripan berada di wilayah dekat garis khatulistiwa dan adanya perawatan yang intensif melalui pemenuhan unsur hara, bahan organik, dan pemupukan.

Kebun Buah Naga di KP Aripan (Foto Setiyo)
Kebun Buah Naga di KP Aripan (Foto Setiyo)
Selain itu, buah naga tersebut bisa menyerbuk sendiri, sehingga tidak memerlukan bantuan penyerbukan malam hari. Karakter ini berbeda dengan kebanyakan varietas buah naga yang masih harus dibantu penyerbukannya.

"Posisi bunga jantan dan betina sangat berdekatan sehingga dengan goyangan angin saja bisa nempel serbuk sarinya. Yang biasanya perlu dibantu penyerbukannya karena posisi bunga jantan lebih rendah dibanding bunga betina," terang Jumjunidang, peneliti Balitbu Tropika.

Menurutnya, buah naga membutuhkan cahaya penuh tanpa ada intercropping dengan apapun. Meskipun buah naga sejenis tanaman kaktus, juga membutuhkan air yang kontinu setiap hari. Kalau kita penuhi kebutuhan pupuk, hara, cahaya dan air maka dia akan berbuah.

Buah naga, lanjutnya, akan berbuah awal pada usia delapan bulan. Namun, fase berproduksi stabil terjadi pada usia satu tahun ke atas. Dari bunga kuncup sampai bunga mekar kurang lebih 1 bulan. Sementara dari bunga mekar malam hari sampai panen kurang lebih satu bulan. Produktivitas rata-rata 3 kilo perbulan/pohon dengan dua kali panen.

Mencicipi durian beserta ketan di tengah kebun durian (foto Setiyo)
Mencicipi durian beserta ketan di tengah kebun durian (foto Setiyo)
Perjalanan keliling KP Aripan berakhir di kebun durian yang sedang berbuah lebat. Tak lupa kami mencicipi beramai-ramai mencicipi buah durian di tengah kebun durian. Tentu saja ini menjadi pengalaman yang mengesankan. Sambil menikmati durian, ada sebersit harap semoga buah-buahan lokal bisa terus berkembang sehingga serbuan buah impor berkurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun