Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Manfaat Informasi Geospasial, Bukan Hanya untuk Penunjuk Jalan Ojek Online

4 Oktober 2017   10:36 Diperbarui: 4 Oktober 2017   20:43 12327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman muka laman Jakarta Smart City (foto smartcity.jakarta.go.id)

Tampilan Peta Ina Geoportal buatan Badan Informasi Geospasial (sumber http://tanahair.indonesia.go.id)
Tampilan Peta Ina Geoportal buatan Badan Informasi Geospasial (sumber http://tanahair.indonesia.go.id)
Kepala BIG berharap peta Ina Geoportal bisa sepopuler bahkan menyaingi Google Maps. Ke depan, aplikasi ojek online dan aplikasi lainnya diharapkan merujuk ke peta Ina Geoportal. Ini sebuah tantangan besar, namun Kepala BIG optimis karena banyak anak muda Indonesia yang jago di bidang Informasi Teknologi (IT).

Seiring ketersediaan informasi dasar dan tematik yang semakin lengkap, pemanfaatan IG juga semakin meningkat. Berbagai lembaga dan pemda meluncurkan aplikasi berbasis IG untuk pelayanan publik. Salah satu yang akrab di telinga adalah Smart City.

Smart City merupakan sebuah konsep manajemen kota yang mengintegrasikan teknologi informasi dan internet di berbagai bidang untuk kemudahan dan percepatan pelayanan. Konsep ini harus didukung oleh IG yang akurat, sistem informasi geografis dan infrastruktur teknologi informasi yang tepat sehingga dapat memberikan informasi perencanaan pengembangan wilayah yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Tata kelola pemerintahan memang harus terdukung IG yang baik, karena 80% pengambilan kebijakan di pemerintah memiliki aspek lokasi. Misalnya, penentuan dan pemetaan lokasi sarana kesehatan, pendidikan, fasilitas umum, penanggulangan kemiskinan dan lain-lain. Rumah-rumah warga miskin juga bisa dipetakan sehingga menjadi target kepala desa/daerah untuk mengentaskan warga miskin.

Selain mendapatkan berbagai informasi terkait layanan publik, melalui Smart City masyarakat juga bisa berpartisipasi dan memberi informasi misalnya lokasi kemacetan, banjir, kebakaran, kecelakaan lalu lintas, dan lain-lain.

Jika dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, IG bukan sekedar menjadi gaya hidup, tapi juga bisa menopang hajat hidup masyarakat.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun