Harapannya, pembangunan pabrik garam farmasi ini bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri kemudian berekspansi untuk kebutuhan ekspor. Selain memproduksi garam farmasi berkualitas tinggi, tim garam BPPT akan mengembangkan garam-garam yang kualitasnya lebih rendah seperti garam industri.
Saat ini, BPPT menjalin kerjasama dengan PT Garam untuk membangun garam industri di Sampang Madura. BPPT juga berencana mengembangkan garam industri di Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.
Pengakuan lain terhadap keberhasilan Tim Garam Farmasi BPPT adalah pemberian Anugerah Adibrata dari Kementerian Ristekdikti pada puncak acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-21 tahun 2016 pada 10 Agustus 2016 di Surakarta, Jawa Tengah.
Saat berpidato seusai menerima BJHTA 2016, Imam menyampaikan sebuah harapan bahwa untuk mengembangkan invensi menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara membutuhkan tidak hanya kompetensi dan kesungguhan kerja para peneliti dan perekayasa.
Lahir dan berkembangnya inovasi teknologi juga membutuhkan dukungan kebijakan dan komitmen yang kuat dari semua pihak, baik pemerintah sebagai regulator maupun pihak industri sebagai pelaku usaha. Untuk menjaga itu, perlu sebuah semangat, kesungguhan dan konsistensi dari semua pihak dalam rangka memanfaatkan teknologi hasil karya anak bangsa.
Imam juga mengutip pesan dari BJ Habibie yang menjadi motivasi dalam mereka bekerja, “Hanya anak bangsa kita sendirilah yang dapat diandalkan untuk membangun Indonesia. Tidak mungkin mengharapkan dari bangsa lain.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H