Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inovasi Garam Farmasi, Kerja Nyata bagi Negeri

19 Agustus 2016   13:10 Diperbarui: 19 Agustus 2016   13:22 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Garam Farmasi foto bersama Kepala BPPT, Unggul Priyanto dalam acara penganugerahan BJHTA 2016 (foto: Setiyo)

Harapannya, pembangunan pabrik garam farmasi ini bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri kemudian berekspansi untuk kebutuhan ekspor. Selain memproduksi garam farmasi berkualitas tinggi, tim garam BPPT akan mengembangkan garam-garam yang kualitasnya lebih rendah seperti garam industri.

Saat ini, BPPT menjalin kerjasama dengan PT Garam untuk membangun garam industri di Sampang Madura. BPPT juga berencana mengembangkan garam industri di Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.

Pengakuan lain terhadap keberhasilan Tim Garam Farmasi BPPT adalah pemberian Anugerah Adibrata dari Kementerian Ristekdikti pada puncak acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-21 tahun 2016 pada 10 Agustus 2016 di Surakarta, Jawa Tengah.

Saat berpidato seusai menerima BJHTA 2016, Imam menyampaikan sebuah harapan bahwa untuk mengembangkan invensi menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara membutuhkan tidak hanya kompetensi dan kesungguhan kerja para peneliti dan perekayasa.

Lahir dan berkembangnya inovasi teknologi juga membutuhkan dukungan kebijakan dan komitmen yang kuat dari semua pihak, baik pemerintah sebagai regulator maupun pihak industri sebagai pelaku usaha. Untuk menjaga itu, perlu sebuah semangat, kesungguhan dan konsistensi dari semua pihak dalam rangka memanfaatkan teknologi hasil karya anak bangsa.

Imam juga mengutip pesan dari BJ Habibie yang menjadi motivasi dalam mereka bekerja, “Hanya anak bangsa kita sendirilah yang dapat diandalkan untuk membangun Indonesia. Tidak mungkin mengharapkan dari bangsa lain.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun