Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Saldo (Bagian 4)

26 Mei 2015   10:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:35 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Bagaimana kalau seratus ribu. Kontan."

Hendra mengeluarkan dompet dan mengambil selembar uang seratus ribu. Hendra mengibaskan uang itu.

"Bagaimana Jo. Tawaran baik tidak datang dua kali."

"Banyak uang kamu ndra. Mendingan uangnya buat bayar utangmu yang numpuk di warung Mpok Nurul, Ndra."

"He he. Kok kamu tahu."

"Ya tahu lah. Kemarin Mpok Nurul curhat: Tolong ingetin Hendra buat bayar utang."

"Payah nih Mpok Nurul, pake sewa tukang tagih segala. Jangan kuatir Jo, nanti pasti aku lunasin," kata Hendra sambil garuk-garuk kepala.

"Nah, gitu dong. Beli rokok sebungkus bisa kontan, kok makan malah ngutang,"

"Kok malah ngomongin utang sih. Penginnya sih naik kereta bisa ngutang juga."

"Emang sepure Mbahmu."

"Rooming deh. Kalau aku jadi kamu, kartu itu aku pakai sendiri. Lumayan, saldonya kan banyak. Nggak akan ada yang tahu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun