Mohon tunggu...
Muhammad Imam Styawan
Muhammad Imam Styawan Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi

Jika kau bukan anak raja dan kau bukan anak ulama besar, maka menulislah - Imam al-Ghazali

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Terngiang Lagu Religi Masa kecil: Kota Santri

26 Maret 2024   20:53 Diperbarui: 26 Maret 2024   21:09 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Duhai ayah ibu
Berikanlah izin daku
Untuk menuntun ilmu
Pergi ke rumah guru

Potongan syair di atas berjudul Kota Santri. Penciptanya Haji Suhaemi. Lagu ini tenar pada masanya. Yang mana diminati oleh ibu-ibu yasinan di kampung. Saya ingat betul saat itu. Lagu ini selalu diputar sebelum acara yasinan dimulai.

Syair yang menggambarkan suasana di suatu pondok pesantren. Dengan makna yang mendalam. Di dalam syair terdapat spirit untuk selalu menuntut ilmu. Dengan suasana hati yang senang dan asyik ketika menuntut ilmu.

Kalau ditelisik secara serius memang benar, bahwa menuntut ilmu harus disertai dengan hati yang senang tanpa menggerutu. Kalau didasari dengan hati yang grundel (red-Jawa) maka ilmu yang disampaikan oleh guru tidak akan masuk ke dalam hati dan pikiran. Karena ilmu itu sesuatu yang suci. Jadi cara memperolehnya harus dengan pikiran dan hati yang jernih.

Pikiran dan hati yang jernih sangat penting sekali. Oleh karena itu lagu ini sangat bagus dan cocok untuk dijadikan sebagai spirit dalam menuntut ilmu. Musiknya yang ceria dan bersemangat.

Semoga lagu ini sebagai salah satu lagu legendaris. Meskipun sudah dimakan oleh waktu. Saya selalu terngiang lagu religi kota santri. Apabila diputar di kampung, mengingatkan saya masa kecil.

Blitar, 26 Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun