Mohon tunggu...
Muhammad Imam Styawan
Muhammad Imam Styawan Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi

Jika kau bukan anak raja dan kau bukan anak ulama besar, maka menulislah - Imam al-Ghazali

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

AI (Artificial Intelligence) bagi Transformasi Pendidikan

31 Agustus 2023   22:21 Diperbarui: 31 Agustus 2023   22:30 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Teknologi sangat berperan dalam kehidupan manusia saat ini. Transformasi teknologi semakin canggih tanpa batas. Sehingga dapat memudahkan seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan menjadi lebih cepat dan mudah. Salah satunya AI (Kecerdasan Buatan). 

Hadirnya AI di tengah-tengah masyarakat dapat membantu hampir semua bidang usaha seseorang. Dengan bantuan AI apapun pekerjaan akan menjadi lebih ringan dan mudah. 

Kemudahan yang melanda manusia membuat manusia malas untuk berkreasi dan berdaya. Seyogyanya sebagai manusia biasa bertransformasi adalah sesuatu yang wajib supaya menjadi manusia yang lebih baik. 

Dengan adanya kemajuan teknologi begitu cepat dan pesat perlu adanya bimbingan dan arahan positif dalam penggunaannya.
Arahan dan bimbingan tentang teknologi khususnya AI tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, namun harus pada orang dewasa juga. Sehingga pendidikan tentang teknologi lebih merata. 

Orang tua sebagai pengontrol di rumah bagi anak-anak sebaiknya juga berperan aktif dalam penggunaan gadget. Penggunaan gadget yang berlebih akan berpengaruh terhadap perkembangan hasil belajar dan pola pikir anak. Membatasi penggunaan merupakan hal terpenting bagi anak bahkan orang dewasa. Sejak digaungkannya AI teknologi mengalami transformasi luar biasa. 

Penemu pelopor dari kecerdasan buatan adalah John McCarthy. Konsep AI muncul di tahun 1956 saat para ilmuwan merintis langkah pertama dalam pengembangan kecerdasan buatan. Namun, di tahun-tahun berikutnya teknologi AI mengalami penurunan begitu drastis. 

Di akhir tahun 2022 di awal tahun 2023 AI digaungkan kembali untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ditulis di dalam sebuah artikel bahwa tujuan AI "Kami percaya bahwa AI adalah teknologi fundamental dan transformasional yang akan memberikan manfaat menarik dan bermanfaat bagi manusia dan masyarakat, melalui kapasitasnya untuk membantu, melengkapi, memberdayakan, dan menginspirasi orang-orang di hampir semua bidang usaha manusia" (James Manyika, Jeff Dean, Demis Hassabis, Marian Croak, Sundar Pichai ~ 16 Januari 2023).

AI melengkapi berbagai bidang usaha manusia contohnya dalam hal pekerjaan dalam suatu usaha. Seperti diungkapkan Jack Ma, lapangan pekerjaan manusia akan direbut oleh AI. 

Tidak hanya itu, AI akan menguasai berbagai kinerja manusia. Bahkan mendiang Stephen Hawking meramalkan akan terjadi kiamat kemanusian di masa yang akan datang.

Dari guest lecture diungkapkan oleh Dr. Lukas, diambil kesimpulan bahwa perkembangan AI terbagi menjadi empat bagian yaitu dimulai dari perkembangan teori, gelombang pertama yang menandai munculnya pemikiran untuk memberikan pengetahuan bagi mesin, gelombang kedua ketika mesin mulai mengolah data yang dimasukkan, serta gelombang ketiga saat internet telah ditemukan. 

Perkembangan teknologi yang semakin cepat membuat manusia harus tetap selektif dalam mengambil sebuah informasi maupun sumber referensi belajar. Khususnya pelajar sebagai generasi  abad ke 21. Harus tetap berhati-hati dan waspada dalam mengambil sebuah informasi dari internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun