    Sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, Universitas Pendidikan Indonesian (UPI) melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dalam penerapannya sendiri terbagi menjadi dua program yakni KKN Tematik Reguler dan KKN Rekognisi. KKN rekognisi merupakan bentuk konversi mahasiswa yang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
    Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayan yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. MBKM sendiri terdiri atas beberapa program didalamnya, salah satunya adalah kampus mengajar yang berfokus pada pengembangan literasi, numerasi, teknologi, dan administrasi. Kampus Mengajar sendiri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.Â
Program Kampus Mengajar ini mengajak para mahasiswa untuk berkolaborasi, beraksi, dan berbakti untuk negeri di sekolah yang ditugaskan baik jenjang SD maupun SMP. Dengan mengikuti kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022, mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk mengasah jiwa kepemimpinan, soft skills, dan karakter, serta mendapatkan pengalaman mengajar yang dapat diakui dan disetarakan dalam bentuk satuan kredit semester (sks).
    Pada bulan Maret sampai Juni saya diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Kampus Mengajar 3 di SMPN 4 Sajira. SMP Negeri 4 Sajira sendiri terakreditasi B tetapi masih dalam kategori sekolah yang terletak di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). SMPN 4 Sajira berlokasi di Kampung Cijaru, Mekarsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Secara keseluruhan SMPN 4 Sajira terdiri dari 6 ruang kelas, 2 ruang guru dan kepala sekolah, 3 toilet siswa dan guru, 1 ruang laboratorium, lapangan multifungsi, 1 gudang, 1 area parker, 1 ruang kesiswaan, 1 ruang kurikulum, 1 laboratorium. Selain itu, SMPN 4 Sajira memiliki Perpustakaan yang cukup luas. Fasilitas yang dimiliki perpustakaan juga dapat dikatakan cukup lengkap yakni 3 rak buku, 2 lemari, 3 meja baca dan 1 meja sirkulasi. Namun, kebnayakan koleksi buku tidak tertata rapih dan belum terklasifikasi dengan baik.
    Pada program Kampus Mengajar tugas utama yang dilakukan adalah membantu sekolah untuk adaptasi teknologi dalam proses pembelajaran, menjadi mitra guru dengan membantu membuat modul ajar dan RPP, serta membantu guru dalam proses pembelajaran khususnya literasi dan numerasi. Ketiga tugas utama tersebut dilakukan dengan menjadi guru mitra dalam mata pelajaran umum seperti Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam maupun Sosial, Bahasa Indonesia, dan lainnya. Selain itu juga, membantu sekolah untuk adaptasi teknologi dengan pemberian pengajaran mengenai Microsoft Power Point dan membantu terlaksananya kegiatan AKM siswa dengan menggunakan Chrome Book.Â
    Tidak hanya tugas utama tersebut yang harus dilakukan, mahasiswa juga diwajibkan untuk membuat suatu program yang berdampak baik bagi sekolah. Adapun program yang dibuat yakni pengelolaan perpustakaan. Program tersebut dibuat karena memiliki keterkaitan dengan program studi yang saya ambil sehingga dapat diimplementasikan sesuai dengan keilmuan tersebut. Program ini meliputi penataan ulang koleksi perpustakaan, pengorganisasian bahan Pustaka, dan klasifikasi bahan pustaka. Dengan adanya program ini diharapkan perpustakaan dapat menunjang pembelajaran bagi guru maupun murid, serta perpustakaan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dengan bahan pustaka serta ruangan yang tersedia dengan lengkap. Kegiatan dalam program ini yakni merapikan dan mengelompokkan setiap koleksi buku yang ada sesuai dengan kelasnya, melakukan labeling pada setiap buku bacaan yang telah di klasifikasian berdasarkan kelasnya, dan kegiatan shelving yaitu kegiatan mengembalikan buku ke rak sesuai dengan kelas yang sudah ditentukan.
    Kegiatan pengelolaan perpustakaan juga dibantu oleh siswa/i SMPN 4 Sajira dan didukung oleh setiap guru disana. Meskipun dengan waktu yang terbatas dan belum semaksimal mungkin dalam pengelolaan perpustakaan. Namun, setiap koleksi buku sudah sesuai dengan kelas dan mata pelajaran yang seharusnya sehingga guru maupun murid dapat memanfaatkan setiap koleksi buku yang ada.
