Mohon tunggu...
Setia Pramana
Setia Pramana Mohon Tunggu... -

Seorang anak bangsa yang sedang berkelana mencari ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siapa Mengetes Siapa/Apa?

9 September 2013   19:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:08 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Swedia dan mungkin di negara-negara Skandinavia lainnya, tidak terbiasa akan adanya ujian nasional, (national test) untuk pendidikan dasar. Baru pada kelas 6 akan adanya penilaian (grading) dari pelajaran yang didapat.

Namun, baru baru ini pemerintah Swedia mengadakan ujian nasional untuk anak-anak mulai kelas 3 SD hanya untuk  mata pelajaran matematika dan bahasa Swedia (bagi yang bersekolah dengan bahasa Swedia). Dan itu hanya dilakukan 2 tahun sekali. Pada ujian nasional ini, siswa tidak diberikan tekanan, bahkan dibuat suasana ujiannya laksana mereka melakukan soal-soal latihan biasa saja. Kalau tidak dapat hadirpun tidak menjadi masalah, dapat dilakukan di hari lainnya.

Latar belakang adanya ujian nasional ini adalah karena adanya penurunan kemampuan matematika pelajar Swedia dibandingkan negara lainnya. Karenanya pemerintah mengadakan ujian nasional tersebut untuk mengevaluasi sistem pendidikan serta kurikulum yang kedepannya digunakan untuk  perbaikan baik sekolah maupun sistem pengajaran yang ada yang kedepannya adalah peningkatan kemampuan anak didik.

Berbeda dengan sebuah negara yang kita kenal dimana ujian nasional dilaksanakan untuk mengevaluasi anak-anak tersebut.  Apakah mereka mampu menyerap apa yang diinginkan. Baik buruknya nilai ujian tersebut dibebankan semuanya kepada anak-anak didik.  Negara tersebut lupa bahwa sistem pengajaran yang baik/ buruklah yang menyebabkan nilai/kemampuan siswa baik/buruk.

Sudah waktunya negara tersebut melakukan perubahan dengan melakukan ujian nasional untuk mengevaluasi sistem pendidikan kita, dan bukan untuk menguji anak-anak yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang jauh lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun