Sering kita bertanya-tanya, apa susahnya untuk menjatuhkan pilihan diantara banyaknya ikan dilautan.
Apa salahnya kalau kita tunjuk satu diantaranya, lalu kita bawa pulang untuk kemudian kita nikmati bersama keluarga di rumah.
Simpel. Mudah. Beres.
Begitu juga dengan pakaian.
Apa yang membuat kita masuk-keluar-masuk butik, menjelajahi tiap sudut pasar yang gerah dan berjubel, hingga stalkin' toko-toko online langganan hanya untuk lembaran kain yang sebenarnya saat kita pakai pun, siapa yang benar-benar peduli dengan perjuangan di balik sesuatu yang kita kenakan.
Apa yang membuat 'menjatuhkan pilihan di antara opsi yang ruah' itu jadi demikian berseni?
Yah, karena sebenarnya hidup adalah pilihan. Dan kehidupan adalah sesuatu yang sakral.
Your choice upon anything around you, it seems like you choose your life.
Secara naluriah, kita hanya akan mendekati dan mencoba memiliki sesuatu yang memang kita inginkan.Â
Bagaimana kita tahu kalau kita menginginkan sesuatu?Â
Sekali lagi, secara naluriah yang kita sendiri pun seringkali tidak menyadarinya.Â
Tergantung pada kondisi psikis, lingkungan, pengalaman masa lalu, hingga visi masa depan dan sejenisnya yang pastinya bagi tiap individu tidak sama.Â