[caption caption="Ilustrasi Cinta (dua buah kertas yang melambangkan hati)"][/caption]Kekasih...
Petuah yang sedemikian menyerupai segaris ganja pengganda kerinduan, kini aku temukan di antara keteduhan bibir dan matamu,
Ini bukanlah sajak sayang, melainkan ini adalah awal kenangan!
Di mana akan kamu ingat suatu peristiwa, yakni pertempuran rasa yang kamu biarkan telanjang dan masuk menjamah ke dalam mulut kita,
Menyenggamai dinding ruang kosong, mengulum sahutan dan mencoba bertukar tanggungan,
Bahkan tak hanya itu,
Mereka sengaja memotong degup jantung kita dan membiarkan pecah ke udara,
Maka perlahanlah,
Perlahan menikmatinya, jangan terburu-buru,
Ingat, ini adalah awal kenangan!
Cambukan nikmat atas apa yang sedang kita kerjakan,
“Kerjakan apa? Cinta?…,” katamu
“Memang benar cinta, lalu ia ialah canda dan lawakan yang sengaja membuat kegaduhan hati atas kita,” kataku
Ketahuilah kekasih,
Ini sama saja aku membangun kerandaku sendiri,
Menyiapkan kematian dini menanggung api yang aku ciptakan,
Lalu aku tumpahkan ketubuhku sendiri, dan aku siap mengulanginya sebelum benar-benar padam dengan sendirinya,
Ketahuilah kekasih,
Karena mencintamu tak pernah akan aku cukupkan satu kali saja, di sini, permukaan bibir, depan matamu!
*) Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H