Adakah Setan Hadir Dalam Agamamu?
Agama mana yang paling ideal? Semua manusia pasti mengancungkan tangan. Betul? Aha! Setan berpikir kesar. Tunggu dulu….!
Menurut daku, jika ada yang berkata dengan lantang “agama ini..atau agama itu yang paling ideal, benar dan top markotop..” lebih baik jangan percaya dulu. Lho, emangnya kenapa ya setan? Mungkin anda-anda bertanya setengah ngambek. Oke kalian boleh ngambek asal jangan ngembik kayak kambing.
Ini dia,
Daku punya kisah nyata mengantar teman dari LN. Ya katakanlah sesama setan. Terserah anda-anda. Kami jalan-jalan di Jakarta dan akhirnya memilih untuk singgah makan di RM. Ini pasti seru dan enak. Setan punya hobby makan makanan manusia juga rupanya.
Rumah makannya terlihat bersih dan nyaman. Kami duduk dengan santainya. Tiba-tiba teman setan permisi mau ke toilet. Ya udah..go..go..go…..tapi jangan lama, perintah daku sebagai setan yang lebih senior. Waktu daku lagi melihat-lihat menu, temanku itu datang tergopoh-gopoh. Terus dia teriak, “Saya tidak mau makan di sini!”
Mau tau kenapa? Ternyata ketika ia berjalan menuju toilet harus melewati dapur. Apa yang dilihatnya? Betapa joroknya dapur itu, makanan penuh kotor, sayur dan daging yang jatuh di lantai dipungut tanpa dicuci lagi. Pokoke setan pun mual melihat semua itu. Jorok dan kotornya gila betul!
Banyak agama mirip restoran. Wahai manusia hati-hatilah! Dari luar kelihatan bersih, nyaman, tenteram, menarik. Tetapi itu karena kalian belum masuk sampai ke dapur-dapurnya! Karena itu sebagai setan senior, kalau ada yang bertanya mana agama yang paling ideal, jawaban daku adalah “Tidak ada!”
Setan tau pasti, ini mungkin akan mengecewakan dan menyakithatikan banyak orang beragama atau yang mengaku punya agama (entah agama KTP atau memang beragama benar-benar). Tapi manusia memang harus jujur pada diri sendiri. Masa harus belajar dari setan hal ginian?
Orang mencari kedamaian dalam agama, yang ditemukan pertengkaran. Manusia mencari suasana rohani dalam agama, yang didapati politik-politikan, sering lebih busuk dan lebih buruk dari yang di luar. Kasihan banget! Agama dipreteli, dipermak, dikebiri, dimodifikasi sesuai keinginan hati. Lalu mati-matian membela apa yang keliru. Benar-benar perlu dikasihani manusia-manusia itu. Setan aja merasa kasihan kepada mereka….
Sebenarnya nggak perlu kaget dan shock mendengar fakta ini. Dalam beragama tidak boleh ada isem-isme. Jika kalian mau memeluk agama dengan benar, jangan sok suci. Jangan mentang-mentang agamanya keren lalu merasa superior. Woiiii setan mah lebih jago dari manusia. Tapi memang kadang manusia masih jau lebih licik dan bejat dari setan. Nggak percaya? Belalah dada kalian dan bedahlah agama kalian? Dengan jujur dan tanpa kompromi.
_____________________________________________________________________________________
Selamat berpikir keras.
Dari daku,
Setan manusiawi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H