Jumpa lagi, apa anda semua sudah sehat?
Sehat dari sakit memaki, mengumpat, menghujat?
Kalau belum, tepatlah kedatangan setan macam saya malam-malam begini.
Kenapa tepat?
Karena inilah waktu saya meracuni otak semua yang belum pada sadar.
Kenapa harus diracuni?
Supaya kembali mengikuti saya, dan supaya jangan pernah sembuh dari penyakit-penyakit itu.
Tiga hari ini rupanya banyak yang menulis tidak pakai logika. Kenapa tidak pakai logika? Karena inti dari logika adalah sillogisme. Sedangkan silogisme adalah suatu bentuk dari cara memperoleh konklusi yang ditarik dari proposisi demi meraih kebenaran, bukan semata-mata untuk menyusun argumentasi dalam suatu perdebatan.
Bingung?
Jangan pernah bingung selama ada setan. Kalau kalian sudi mendengarkan suara setan, maka belajarlah dari saya.
Ini contohnya Silogisme:
Manusia tidak kekal
Kalian adalah manusia
Jadi: Kalian tidak kekal.
Lalu,
Setan adalah kekal
Saya adalah setan
Jadi: Saya adalah kekal.
Haaa? Benarkah bahwa saya kekal?
Tanyailah diri kalian sendiri!
Kalau menulis pakai logika jangan pakai sepatu butut!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H