Mohon tunggu...
setan berpikir
setan berpikir Mohon Tunggu... -

Pernah selamat dari tenggelam di Pantai Kuta, Bali karena sebuah buku bekas seharga lima ribu rupiah yang dibeli di Pasar Blauran, Surabaya...dan buku itu bukan tentang berenang. Itu sebabnya aku yakin hidup ini pada dasarnya adalah menyambungkan titik-titik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Memilih Tukang Azan 1000 tahun lalu?

6 Desember 2015   06:49 Diperbarui: 10 Desember 2015   03:08 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada mulanya, muazzin, juru siar waktu shalat, dipilih berdasarkan kebaikan akhlak dan kekuatan suaranya agar bisa memanggil orang beriman dari atas menara. Seiring waktu, persyaratan ini lalu ditambah dengan pengetahuan mengenai langit. “Hanya pria terhormat, terpercaya, dan tahu betul mengenai waktu shalat yang bisa menyerukan panggilan azan dari atas menara… Muazzin harus tahu (dua puluh delapan) kedudukan bulan dan bentuk gugusan bintang di dalamnya, sehingga ia bisa mengenali waktu malam,” ujar seorang komentator Mesir, Ibnu Al-Ukhuwwa.

Paragraf di atas dikutip dari buku seorang jurnalis Reuters yang selama lebih dua puluh tahun banyak berada di negara-negara muslim, Jonathan LyonsThe Great Bait Al-Hikmah: Kontribusi Islam dalam Peradaban Barat ” [penerjemah Maufur, Mizan 2013]. Lyons mengutip dari buku yang lebih spesifik lagi bicara tentang sains dan teknologi waktu dalam Islam: “In Synchrony with the Heavens: Studies in Astronomical Timekeeping and Instrumentation in Medieval Islamic Civilization” oleh David A. King [Brill, 2004].

Yang menarik bagi saya adalah begitu tingginya standar yang diterapkan oleh masyarakat Islam untuk sebuah tugas yang disebut “muazzin”. Sebuah standar yang menunjukkan bagaimana cintanya kaum muslimin pada Ilmu Pengetahuan. Bahwa hanya untuk mengumandangkan azan saja, seseorang harus menguasai perubahan bentuk dan posisi bulan selama 28 hari plus konstelasi bintang-bintangnya. Sayang seribu sayang, Ibnu Al-Ukhuwwa itu menceritakan muazzin di masyarakat muslim Mesir lebih dari 1000 tahun yang lalu. Masyarakat muslim sekarang???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun