Mohon tunggu...
Sesti Nurlatifah
Sesti Nurlatifah Mohon Tunggu... Penulis - Institut Teknologi Sumatera

Andai semua karena Allah, mengapa begitu banyak pertimbangan manusia yang dijadikan penyebab keputusan?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tafsir Surat Al-Qadr dan Malam Lailatul Qadr

11 Agustus 2022   21:28 Diperbarui: 11 Agustus 2022   21:53 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Surat Al-Qadr merupakan surat ke-97 yang diturunkan di kota Mekah dan tergolong surat Makiyyah. Dinamakan surat Al-Qadr karena pada ayat pertama dan kedua memiliki arti kemuliaan, kerena surat Al-Qadr ini merujuk pada malam kemulian yang merupakaan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Surat Al-Qadr memiliki makna sebagai berikut :

Ayat pertama surat Al-Qadr menegaskan bahwa Al-Qur'an diturunkan pada bulan Ramadan tepatnya saat malam Lailatul Qadar. Pada ayat pertama terdapat kata anzalna, inzaal atau nuzul menurut para ulama bermakna diturunkan. Al-Qur'an ini diturunkan sejak malam Lailatul Qadar secara berangsur-angsur sampai 30 Juz.

Ayat kedua surat Al-Qadr, menurut Ibnu Mukarram bermakna sebuah keputusan dan ketetapan Allah pada kata Al-Qadr. Allah pula yang memberlakukannya terhadap segala perkara dan kejadian. Diantaranya seperti membatasi, menetukan, mengagumkan, menguasai, mengukur, dan lain sebagainya. Makna  al-qadr yaitu "kemuliaan" di mana pada surah ini menjelaskan tentang adanya satu malam yang mulia yaitu malam Lailatul Qadar.

Ayat ketiga menjelaskan malam Lailatul Qadar menurut para ulama ahli tafsir memiliki keistimewaan bahwa siapa saja yang menjumpainya dan mengisi malam itu dengan beribadah maka pahalanya lebih baik daripada seribu bulan. Bahkan Ibnu Jarir At-Thabari berpendapat bahwa meskipun (pahala) beribadah pada malam tersebut lebih utama, namun bukan berarti kita mengesampingkan ibadah pada malam yang tidak bertepatan pada Lailatul Qadar.

Ayat keempat menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa kemuliaan Lailatul Qadar akan merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hati setiap orang yang bertemu dengan malam Lailatul Qadar. Pada malam Lailatul Qadar para malaikat akan turun ke bumi untuk mencatat amal kebaikan manusia serta mengabulkan doa-doanya. Maka tidak heran jika pada bulan Ramadan khususnya 10 malam terakhir, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan berdoa.

Ayat kelima pada ayat terakhir disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar akan membawa kesejahteraan hingga terbit fajar.

Diriwayatkan dari Imam Muslim, "Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR. Imam Muslim, 762).

Kemudian, diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasullulah SAW bersabda: "Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan yang begitu menghangatkan dan menenangkan." (HR. Al Baihaqi).

silahkan koreksi penulis jika ada yang salah  :) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun