Mohon tunggu...
Sessi Nurulazkia Zahra
Sessi Nurulazkia Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia

Social Studies

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bhinneka Tunggal Ika sebagai Landasan Multikultural di Indonesia

6 Januari 2023   13:41 Diperbarui: 6 Januari 2023   13:43 2521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Tidak Sektarian dan Enklusif

Hal ini maksudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia tidak di bemarkan untuk mengangap bahwa diri atau kelompoknya sebagai yang paling benar diandingkan orang atau kelompok lain, karena bila hal ini ada akan menimbulkan banyak konfilik.

3. Tidak Formalitas

Bhinneka tunggal ika bersifat menyeluruh karena adanya rasa saling mencintai, menghormati, percaya, dan rukun antar sesama. Hal itu lah yang menjadi keanekagaraman tersebut dapat diatukan dalam bingkai ke Indonesian.

4. Prinsip pluralistik dan multikultural 

Bhinneka tunggal ika mengandung nilai-nilai toleransi, inkulunsif, damai dan kebersamaan dan setara. Nilai ini tidak bersifat tertutup sehingga memungkinkan untuk menopang keanekaragaman budaya bangsa  dan dalam hal menghadapi arus globalisasi.

Multikultural di Indonesia

Multikultural adalah ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Multikultural di Indonesia menekankan keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan yang tertuang dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang menjunjung persatuan dalam perbedaan. Begitupun dalam kehidupan bermasyarakat pastinya sering menemukan banyak perbedaan yang dapat menyebabkan berbagai konflik. Adapun contoh dari multikulturalisme di Indonesia sendiri, yaitu sebagai berikut:

  • Dengan banyaknya keanekaragaman suku, ras, budaya, dan agama yang tidak sama membuat masyarakat lebih terbuka ketika menjalin hubungan sosial.
  • Dapat memberikan ikatan yang kuat satu sama lain ketika menerima kekurangan dari masing-masing kelompok yang ada di masyarakat.
  • Dapat saling berbagi ilmu pengetahuan dan menghargai antar budaya satu dengan budaya lainnya.
  • Meskipun begitu, multikulturalisme dapat menyebabkan konflik misalnya seperti konflik yang terjadi di Ambon pada 1999 yang merupakan konflik antar agama, yang terjadi karena munculnya kecurigaan bahwa ada pihak yang berniat memanfaatkan permasalahan yang ada. Meskipun begitu, kerusuhan Ambon ini telah lama memantapkan persatuan antar agama di Indonesia.

Dengan begitu, setelah dipaparkan mengenai contoh multikultural dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, diharapkan perbedaan yang ada dapat memperkokoh dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Diharapkan juga hal ini dapat meminimalisir konflik yang akan terjadi karena perbedaan budaya, etnis, dan agama.

"Artikel Ini ditulis oleh Sessi Nurulazkia Zahra, Siti Mutiara Tsani, dan Sri Apriyanti"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun