Mohon tunggu...
Sesilia Leluni Malera
Sesilia Leluni Malera Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penginderaan Jauh dalam Konteks Geospasial dan Perlunya Pemimpin Berpengetahuan Geospasial

30 April 2024   21:10 Diperbarui: 30 April 2024   21:21 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

3. Kepemimpinan Berpengetahuan Geospasial  

George  Washington adalah seorang presiden pertama Amerika yang berperan sebagai pemimpin melawan kekuatan Inggris saat terjadi revolusi Amerika. Sebelum menjadi seorang presiden George Washington adalah seorang surveyor dan pembuat peta ( mapmaker), Pada sekitar tahun 1747 -- 1799. Washington telah melakukan survei lebih dari 200 bidang tanah dengan total luas 6,5 juta meter persegi di 37 tempat berbeda.

George Washington hanyalah salah satu contoh pemimpin dunia yang punya kecerdasan geospasial. Kecerdasan geospasial yang dimilikinya, dia bangun sebagian besar karena karirnya sebagia surveyor dan dengan karirnya tersebut dia menjadi paham dengan negaranya sendiri, berpindah dari tempat satu ketempat lainnya. 

Washington paham betul apa yang menjadi kebutuhan wilayah tersebut dan mengerti apa yang menjadi keunikan  justru menjadi kelemahan wilayah tersebu. Karir sebagai tentara juga sangat membantu dan mewajibkan dia untuk mengerti persis suatu wilayah, apalagi untuk tujuan memata-matai musuh. Singkat kata, George Washington menjadi sosok pemimpin yang punya visi untuk mempertahankan Amerika sebagai negara yang utuh dan berdaulat. Tentu saja sosok kepemimpinan berpengetahuan geospasial yang dimiliki Washington.

 Jika George Washington menjadi presiden pertama Amerika yang memiliki karir sebagai tentara dan surveyor (juru ukur lahan). Maka, Indonesia juga memiliki presiden pertama yaitu Soekarno. Soekarno adalah penggali Pancasila karena dia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia dan dia sendiri yang menamai Pancasila. Selain dikenal dengan sebagai konseptor Pancasila, Soekarno juga dikenal sebagai arsitek beberapa bangunan bersejarah bersama Ir. Anwari dan Ir. Rooseno.

Berawal dari percobaan yang dilakukan oleh H.R. Hartz pada tahun 1881 yang mendemonstrasikan pengaruh pantulan gelombang radio yang diakibatkan berbagai objek dan buktikan bahwa kecepatan rambat gelombang elektromaknetik sama dengan kecepatan cahaya, penginderaan jauh aktif terus berkembang sehingga objek yang jauh terdeteksi. 

Untuk pertama kalinya didapati citra radar sintetik dalam jumlah yang sangat banyak meliputi hampir seluruh muka bumi hal ini memungkinkan dilakukan banyak macam disiplin ilmu terutama yang menyangkut pengembangan permukaan bumi khusus perkembangan radar aperture sintetik interferometris juga sangat maju dan sangat besar khususnya pelaksanaan dengan menggunakan wahana pesawat terbang.

A. konsep radar

Prinsip utama sistem radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target karena pada sistem ini menggunakan radiasi atau imlmunasi yang dipancarkan sendiri oleh sensor maka sistem ini tidak tergantung dari cahaya matahari.

B. geometri pencitraan radar pencitraan radar baik dengan wahana pesawat terbang maupun satelit selalu dilakukan ke arah miring (slide looking)

C. Radar aparatur sintetik adalah radar yang mengambil keuntungan dari gerakan wahana sepanjang lintasan dan antena yang redaktif kecil tadi mampu menggantikan fungsi dan antena yang panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun