MEMBANGUN KESADARAN DAN TINDAKAN PREVENTIF TERHADAP MPOXÂ
SESHA CINDY INDRIYANA/191241034Â
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATÂ
UNIVERSITAS AIRLANGGAÂ
          Mpox, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox (MPXV). Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 dan menjadi endemis di beberapa wilayah di Afrika. Sejak tahun 2022, mpox telah menyebar ke negara-negara non-endemis, termasuk Indonesia, dan perhatian terhadap pencegahan dan penanganan penyakit ini semakin meningkat. Strategi pencegahan dan penanganan mpox sangat penting untuk mengurangi risiko penyebaran dan dampak kesehatan masyarakat.Â
          Mpox dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka, cairan tubuh, atau benda yang terkontaminasi. Selain itu, hubungan erat, seperti hubungan seksual, atau berbagi barang pribadi, dapat meningkatkan risiko penularan penyakit. Mpox memiliki gejala awal yang mirip dengan cacar, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Setelah beberapa hari demam, ruam kulit biasanya muncul dan dapat berkembang menjadi lepuhan berisi cairan.Â
          Pencegahan mpox sangat bergantung pada kebersihan diri. Salah satu tindakan penting yang harus dilakukan oleh semua orang adalah mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir setelah beraktivitas di tempat umum. Mengenakan masker saat berada di sekitar orang yang terinfeksi juga dianjurkan untuk mengurangi risiko penularan melalui partikel pernapasan.Â
          Sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gejala mpox dan cara penularannya. Program edukasi dapat membantu masyarakat mengidentifikasi tanda-tanda awal infeksi dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Informasi juga harus disebarluaskan tentang cara mencegah kontak dengan hewan liar yang berpotensi akan tertular.Â
          Meskipun tidak ada vaksin khusus untuk mpox, vaksin cacar lama dapat sebagian melindungi dari virus ini. Orang-orang yang berisiko tinggi, orang-orang yang tinggal di daerah dengan kasus mpox, dan petugas kesehatan harus divaksinasi terlebih dahulu. Penelitian lebih lanjut tentang pengembangan vaksin baru juga diperlukan untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakit ini.Â
          Orang-orang yang terkonfirmasi positif mpox harus diisolasi untuk mencegah penyebaran virus. Ini harus dilakukan hingga semua luka sembuh sepenuhnya dan lapisan kulit baru telah terbentuk. Pengendalian wabah akan lebih efektif jika kasus ditangani dengan cepat dan efisien.Â
          Penanganan kasus mpox meliputi diagnosis dini dan pengobatan simptomatik untuk mengurangi gejala seperti demam dan nyeri tubuh. Penyakit ini sering dikaitkan dengan stigma sosial sehingga diperlukan dukungan psikologis. Selain itu, pemantauan lingkungan untuk mendeteksi keberadaan virus dalam limbah juga dapat menjadi upaya pencegahan yang efektif.Â