Mohon tunggu...
Sesde Seharja
Sesde Seharja Mohon Tunggu... Konsultan - Tourism Specialist in Jambi, Indonesia

Bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi. Menyelesaikan studi jurusan pariwisata di Akademi Pariwisata Bunda (Diploma of Tourism), Fakultas Pariwisata Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (Bachelor of Tourism) dan Pascasarjana (S2) di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta (Master of Tourism).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pengalaman tinggal bersama Orang Rimba (Suku Anak Dalam Jambi)

9 September 2014   19:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:11 4111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Explore Bukit Duabelas Park and Stay with Anak

Dalam tribe (Orang Rimba) Jambi

( 24 September 2011 – 25 September 2011 )


Unforgatable moment in my life because……

24 SEPTEMBER 2011

Pagi itu sekitar Jam 06.00 WIB alarm berbunyi dan saya bergegas bangun, kemudian bersiap-siap packing dan mandi, Jam 7:30 WIB berkumpul di halaman kantor dan bertemu dengan beberapa orang peserta. Seluruh peserta berjumlah 12 orang, 9 orang laki-laki dan 3 orang perempuan dan mayoritas dari teman-teman peserta dari kalangan Pers dan Photografer, sebagian dari mereka ada yang sudah saya kenal dan juga ada yang baru saya kenal, saya sangat senang karena sekarang saya memiliki banyak teman baru di Jambi.

Setelah sempat beramah - tamah dengan beberapa orang peserta kemudian terdengar instruksi untuk berangkat, kami berkumpul dan memasukkan semua tas dan perlengkapan ke bagasi mobil, kemudian kami berangkat dengan menggunakan 3 (tiga) unit mobil menuju Taman Nasional Bukit Duabelas yang terletak di Kabupaten Sarolangun dengan jarak tempuh lebih kurang 6 jam perjalanan melalui rute darat (Kota Jambi - Kabupaten Batanghari - Kabupaten Sarolangun).

Sesampai di Kabupaten Sarolangun tepatnya Desa Air Hitam kami disambut oleh beberapa orang petugas Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) di kantor mereka, setelah makan siang kami ke lokasi pendirian tenda (camping area), seluruh peserta sibuk dengan kegiatannya masing - masing, teman - teman Pers sibuk mempersiapkan kamera dan alat-alat media lainnya, sementara itu menunggu teman-teman Porter mempersiapkan segala perlengkapan tenda dan makanan kami dipandu oleh petugas TNBD menuju rumah Temenggung Betaring ( Temenggung adalah Kepala Suku Anak Dalam “Kubu” yang membawahi 10 kepala keluarga ) yang harus ditempuh dengan jalan kaki lebih kurang 1 jam perjalanan. Kami sempatberamah-tamah dengan Temenggung Betaring di halaman rumahnya, duduk dengan membentangkan dua lembar tikar tradisional, disaat itu kami mendengar cerita tentang budaya dan asal-usul kehidupan Suku Anak Dalam atau biasanya sering disingkat SAD atau dikalangan masyarakat jambi lebih dikenal dengan sebutan Suku Kubu, selain itu kami juga diberi penjelasan beberapa peraturan adat dan sikap yang harus kami jaga / taati selama berada di kawasan hutan / pemukiman mereka.

Ramah-tamah telah selesai kamipun berfoto bersama dan langsung menuju kebun Temenggung mengambil beberapa sayuran dan tanaman umbian kemudian dilanjutkan berburu biawak dan labi-labi bersama Temenggung dengan beberapa anak dan keluarganya,

Setelah mendapatkan hasil perburuan kami langsung melanjutkan perjalanan menuju camping area karena saat itu jam telah menunjukkan pukul 17.45 WIB dan suasana malampun sudah mulai terasa yang ditandai dengan nyanyian jangkrik di sekitar kami.

Setelah sampai di tenda kami beristirahat sejenak sambil menikmati snack dan kopi panas sambil melanjutkan cerita dengan Temenggung Betaring dan beberapa warganya, kemudian mandi di sungai yang tidak jauh dari camping area dengan cara seadanya ( untung saja waktu itu lupa bawa kamera hahaahaaa…..), setelah selesai mandi kami menuju tenda dan berkumpul untuk mengadakan sedikit diskusi sambil menunggu makan malam selesai disiapkan oleh teman-teman porter.

Seusai makan malam teman - teman mengadakan diskusi, tak terasa malam semakin larut….jam telah menunjukkan pukul 23.00 WIB udara mulai terasa dingin dan kayu yang dibakar menjadi api unggun juga sudah menjadi bara….., tiba - tiba saya tersentak karena saya baru ingat bahwa malam itu adalah malam Ulang Tahun saya, sungguh suatu perasaan yang tak bisa saya ungkapkan melalui tulisan ini karena ini pengalaman pertama saya merayakan ulang tahun di tengah hutan bersama salah satu suku primitif di Indonesia Suku Anak Dalam (Kubu) sambil membantu memberi pencahayaan untuk mereka (lampu carger), menyaksikan mereka menyiapkan snack malam yaitu daging biawak, labi-labi dan babi dengan cara di rebus dan di bakar, semua peristiwa ini adalah angan-angan / khayalan yang saya impikan sejak dahulu…menjelajahi hutan, bertemu suku primitif dan bersosialisasi dengan mereka.

Semua kegiatan pada malam itu telah selesai Temenggung Betaring pun meminta izin atau pamit pulang….kamipun mempersilakannya, kemudian kami masuk ke tenda masing - masing untuk beristirahat.

25 SEPTEMBER 2011

Pagi itu sinar matahari samar-samar terlihat dari jendela tenda, saya bangun keluar dari sleeping bag dan berjalan keluar tenda, saya melihat keadaan sekitar masih sangat sepi, semua teman-teman masih banyak yang tidur..mungkin masih kelelahan dengan kegiatan kemaren,

Setelah semuanya bangun, mandi dan sarapan pagi…kami berkumpul dan bersiap-siap untuk melaksanakan perjalanan yaitu dengan rute circle mengelilingi sebagian kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) bersama Petugas TNBD, Temenggung Betaring dan beberapa orang warga SAD lainnya.

Rute yang kami lalui cukup jauh dan ektsrim…jalan yang berlumpur hampir sedalam lutut, mendaki bukit menuruni lembah (jadi ingat lagu ninja hatori hihihihi…..) tapi semua teman-teman terlihat puas dan antusias sekali dengan kegiatan explore ini.

Selama perjalanan kami melewati beberapa rumah / pondok SAD tapi kami tidak boleh mendekat dan memotretnya karena itu merupakan salah satu peraturan adat yang mereka pegang teguh, kami juga melewati suatu kawasan / demplot Tanaman Obat, Pohon Sialang (sumber produksi madu lebah) dan Kawasan Pelestarian salah satu tanaman langka Kantong Semar yang dipelihara secara bersama-sama oleh pihak TNBD dan Warga SAD…saya terkagum melihat suatu keharmonisan yang terbentuk karena kepentingan yang sama yaitu menjaga dan melestarikan alam, tidak ada kepentingan politik, kepentingan golongan ataupun kepentingan pribadi di sana……

Setelah ber-explore-ria lebih kurang 4 jam akhirnya kami sampai di camping area, istirahat sambil menikmati makan siang, cemilan sambil menenggak kopi panas. Seusai makan siang kami packing barang-barang dan bersiap-siap untuk pulang ke Jambi, sebelum pulang kami sempat beramah-tamah dengan Temenggung Betaring dan beberapa orang warga SAD, memberikan bantuan berupa kain dan beras sebagai tanda terima kasih atas kesediaan mereka bertemu dan bersosialisasi bersama kami.

Setelah beramah-tamah kami mohon pamit pulang dan kemudian kami meninggalkan camping area…dengan senyum manis mereka melambaikan tangan kepada kami……..

Inilah sepenggal cerita pengalaman saya mengikuti kegiatan Explore Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), catatan ini saya tulis dengan seadanya dan sebenarnya tanpa ada yang dilebih-lebihkan ataupun dikurangi,

Selama mengikuti kegiatan ini begitu banyak pengalaman dan peristiwa penting baik gembira, terharu dan sedih yang saya rasakan dan akan tertoreh menjadi kenangan tersendiri dalam kehidupan saya yaitu :

1.Tour ini dilaksanakan pada tanggal 24 - 25 September 2011 yang bertepatan dengan hari Ulang Tahun saya. ( My Birthday > 25 September 1984 ).

2.Merayakan Ulang Tahun didalam hutan sambil bersosialisasi dan menyaksikan proses penyiapan makanan ekstrim (biawak, labi-labi dan babi) oleh Suku Anak Dalam “Kubu”.

3.Kegiatan tour / explore seperti ini adalah suatu hal yang dari dulu saya impikan dan selalu menjadi angan - angan / khayalan saya, dan Alhamdulillah sekarang sudah terwujud.

4.Saya mendapat pelajaran tentang kebersamaan, kerjasama yang baik dan keharmonisan yang terbentuk secara alami karena kepentingan yang sama yaitu menjaga dan melestarikan alam.

5.Dan yang terakhir adalah 25 September 2011 adalah awal dari tahapan kehidupan baru saya, di tahun 2011 ini adalah tahun pertama saya merayakan Ulang Tahun tanpa ada sosok seorang IBU, karena beliau telah dipanggil oleh sang kuasa pada 08 Januari 2011.

Terima kasih saya ucapkan kepada :

1. My Office, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.

2. Temenggung Betaring dan warga Suku Anak Dalam “Kubu” Thanks for shared about their culture during this tour

3. Teman - teman seluruh peserta Explore Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), Thanks for relationship n shared all of photography………..

4. Terima Kasih kepada teman - teman yang telah bersedia membaca, berbagi cerita dan pengalaman bersama saya melalui catatan ini, Thanks All ………

Narated by :

Sesde Seharja - JAMBI TOURSM NETWORKS (sesdeseharja.blogspot.com)

14102375551013678279
14102375551013678279
Suku Anak Dalam Jambi
14102377271903603620
14102377271903603620
Kuliner ekstrim, Lizards yeahh..!!
14102379211928799881
14102379211928799881
Berburu (hunting)
14102384531832498989
14102384531832498989
Sesde and Anak Dalam Tribe (semoga tidak dibilang kembar haha..)
1410238566779786653
1410238566779786653
JAMBI TOURISM NETWORKS (Adventure and Culture paradise)
14102387091553690589
14102387091553690589

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun