Kecelakaan Pesawat Cycloop Air di Bandara Sentani, 36 Orang Meninggal Dunia
Jayapura -- Sebuah pesawat milik maskapai Cycloop Air dengan nomor penerbangan CYC175 yang melayani rute Papua Nugini -- Jayapura mengalami kecelakaan di Bandara Sentani, Jayapura, Kamis (19/9/2024) sore. Pesawat yang mengangkut 151 penumpang dan 6 kru tersebut tergelincir saat mendarat di runway 12 sekitar pukul 15.00 WIT, mengakibatkan puluhan korban luka-luka dan korban jiwa.
Berdasarkan informasi yang diterima, pesawat jenis Boeing 737-900 ER tersebut mengalami kerusakan pada sistem *engine brake* dan *flap* sesaat setelah berhasil mendarat. Akibat kerusakan tersebut, pesawat melaju tanpa kendali hingga tergelincir ke sisi kanan ujung landasan pacu. Bagian sayap kanan mengalami kerusakan dan terbakar, sementara mesin kanan terlepas dan tertinggal di area sekitar stop way runway 12.
Tim penyelamat dan medis segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Para korban luka-luka langsung dibawa ke rumah sakit terdekat, sementara korban meninggal dunia ditampung di posko darurat yang telah didirikan di area Bandara Sentani.
General Manager Bandara Sentani, Apip Erna Cahyadi, dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa dari hasil identifikasi sementara, kecelakaan ini menewaskan 36 orang. Selain itu, 24 orang mengalami luka berat, 35 orang luka ringan, dan 59 orang lainnya dinyatakan selamat.
"Kami telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan proses evakuasi berjalan dengan cepat dan korban mendapatkan penanganan yang tepat," ujar Apip Erna Cahyadi.
Penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan otoritas penerbangan dan pihak berwenang di Jayapura. Saat ini, Bandara Sentani telah ditutup sementara untuk penerbangan guna memudahkan proses evakuasi dan penyelidikan lebih lanjut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI