Mohon tunggu...
Sery
Sery Mohon Tunggu... Administrasi - Mencacat

"Saya adalah orang yang ramah dan pendiam. Saya mudah tersenyum dan suka membantu orang lain. Bagi saya, kebaikan adalah hal yang penting dalam hidup."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketulusan dalam Ibadah Lebih dari sekedar Penampilan

29 Juli 2024   04:19 Diperbarui: 29 Juli 2024   04:34 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketulusan dalam Ibadah

Dalam keramaian ribuan umat yang hadir beribadah, di antara semua yang berupaya tampil dengan pakaian terbaik, ada satu sosok yang berbeda. Penampilannya sederhana, tidak mengenakan pakaian yang mewah. Meski demikian, ia memilih duduk paling depan, menunjukkan keinginan dan keteguhannya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Ia fokus mendengarkan setiap kata yang disampaikan dalam ibadah, tidak terganggu oleh penampilan atau penilaian orang lain.

Beribadah bukanlah soal kebutuhan primer. Bukan pula soal makan, minum, pelindung pakaian, atau perhiasan yang dikenakan. Kerapian dan penampilan tidak lagi menjadi ukuran bagi Tuhan. Tuhan menginginkan umat-Nya menyerahkan diri, hati, jiwa, dan roh kepada-Nya dengan iman yang teguh dan kesungguhan yang tiada henti.

Ibadah adalah saat di mana kita mempersembahkan yang terbaik dari diri kita kepada Tuhan, bukan dalam bentuk materi atau penampilan luar, tetapi dalam bentuk ketulusan hati. Keindahan ibadah terletak pada bagaimana kita berkomitmen untuk tetap fokus kepada Tuhan, memupuk keyakinan dan iman yang kokoh, serta menunjukkan kesungguhan dalam setiap doa dan pujian yang kita panjatkan.

Marilah kita terinspirasi dari sosok yang sederhana ini, yang mengajarkan kita bahwa ketulusan dan kesungguhan dalam beribadah jauh lebih berarti daripada sekadar penampilan luar. Biarlah iman kita tetap teguh dan keyakinan kita selalu bersemi di setiap saat, memuji dan menyembah Tuhan dengan hati yang tulus.

#inspirasi

#terinspirasi

#teguh

#Jayapura

#Papua

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun