Saya tidak bertendensi secara khusus kepada beberapa Presiden dengan masa pemerintahannya. Namun demikian, kita dapat telesuri pemerintahan yang ada dan berjalan selama masa reformasi. Ide dasar dan idealisme yang terbangun kembang pada saat Gerakan Reformasi sekitar 1997-1998 adalah melakukan reformasi di semua tingkat dan bidang pranata kebangsaan dan kenegaraan, tentu saja, selain menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya. Apa dikata, seolah ada benarnya kata-kata (tidak tahu dan tidak ingat persisnya apa?) Presiden Soeharto yang menyatakan "apakah dengan pengunduran diri saya maka negara akan lebih baik?"
Memang, tidak untuk ditafsirkan secara sempit. Makna utama yang ingin saya pertajam dalam tulisan dengan judul yang agak menggoda untuk bersama mencarikan jawaban menurut penalaran kita masing-masing adalah bahwa selama dua periode Kepresidenan dan Pemerintahan SBY, tiada minggu atau bulan tanpa kisruh politik dan isu-isu nasional.
Memang, persoalan kejadian alam seperti bencana alam merupakan sesuatu yang di luar kendali kemampuan manusia untuk mengatakan "tidak atau tunda dulu deh."Â Alam adalah alam yang karena keserakahan umat manusia telah mengganggu struktur bumi dan ekosistem dunia.
Selama 6-7 tahun ini, negeri kita senantiasa diperhadapkan pada isu-isu sosial politik skala nasional. Media cetak dan elektronik nasional selalu menempatkan permainana politik para elit Parpol dan konsultan Parpol untuk berpura-pura berteriak dan menghardik antar mereka dengan slogal "demi rakyat kecil." Energi pemerintah pusat maupun daerah dikerahkan habis-habisan untuk memukul balik setiap kritikan sosial yang timbul. Belum selesai satu muncul yang lainnya. Emosi publik terkuras untuk berupaya secara posetif mengikuti degelan politik tersebut. Negara yang dikomando oleh pemeririntah baik di tingkat pusat maupun di daerah hnyna sibuk untuk kepentingan berkuasa.
Jadi, ditambah perspektif anda: gagalkah pemerintahan dan negara kita?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H