Mohon tunggu...
SERVULUS Bobo Riti
SERVULUS Bobo Riti Mohon Tunggu... -

Dilahirkan dan dibesarkan di Loura Sumba NTT dari Ayah yang berprofesi Guru di daerah terpencil, Markus Malo (RIP) dan Ibu yang bekerja sebagai petani, Emelia KM. Sedari kecil terbiasa bekerja di kebun hingga keluar dari Pulau Sumba 1989 menuju Mataram, selanjutnya pindah Kupang hingga 2005. Mulai "mencari makan" di Jakarta pada tahun 2005. Di antara waktu yang diberikan Sang Khalik, membaca dan membaca selalu menemani harinya. Apa adanya. Berdoa dan berharap, suatu hari kembali ke Pulau Sumba, untuk ikut meneteskan keringat dalam membangun negeri tersebut...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gagalkah Pemerintahan dan Negara kita?

31 Maret 2011   07:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:15 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tidak bertendensi secara khusus kepada beberapa Presiden dengan masa pemerintahannya. Namun demikian, kita dapat telesuri pemerintahan yang ada dan berjalan selama masa reformasi. Ide dasar dan idealisme yang terbangun kembang pada saat Gerakan Reformasi sekitar 1997-1998 adalah melakukan reformasi di semua tingkat dan bidang pranata kebangsaan dan kenegaraan, tentu saja, selain menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya. Apa dikata, seolah ada benarnya kata-kata (tidak tahu  dan tidak ingat persisnya apa?) Presiden Soeharto yang menyatakan "apakah dengan pengunduran diri saya maka negara akan lebih baik?"

Memang, tidak untuk ditafsirkan secara sempit. Makna utama yang ingin saya pertajam dalam tulisan dengan judul yang agak menggoda untuk bersama mencarikan jawaban menurut penalaran kita masing-masing adalah bahwa selama dua periode Kepresidenan dan Pemerintahan SBY, tiada minggu atau bulan tanpa kisruh politik dan isu-isu nasional.

Memang, persoalan kejadian alam seperti bencana alam merupakan sesuatu yang di luar kendali kemampuan manusia untuk mengatakan "tidak atau tunda dulu deh."  Alam adalah alam yang karena keserakahan umat manusia telah mengganggu struktur bumi dan ekosistem dunia.

Selama 6-7 tahun ini, negeri kita senantiasa diperhadapkan pada isu-isu sosial politik skala nasional. Media cetak dan elektronik nasional selalu menempatkan permainana politik para elit Parpol dan konsultan Parpol untuk berpura-pura berteriak dan menghardik antar mereka dengan slogal "demi rakyat kecil."  Energi pemerintah pusat maupun daerah dikerahkan habis-habisan untuk memukul balik setiap kritikan sosial yang timbul. Belum selesai satu muncul yang lainnya. Emosi publik terkuras untuk berupaya secara posetif mengikuti degelan politik tersebut. Negara yang dikomando oleh pemeririntah baik di tingkat pusat maupun di daerah hnyna sibuk untuk kepentingan berkuasa.

Jadi, ditambah perspektif anda: gagalkah pemerintahan dan negara kita?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun