Mohon tunggu...
Servina suherman
Servina suherman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi semester akhir

Saya servina aida putri mahasiswi semester akhir di universitas jambi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampung Toleransi Gang Luna sebagai Upaya Pemeliharaan Kebhinekaan di Kota Bandung

5 November 2022   18:31 Diperbarui: 5 November 2022   18:35 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampung Toleransi di Kota Bandung ialah bentuk komitmen pemerintah dalam mengapresiasi suatu daerah yang memiliki tingkat toleransi yang sangat aktif, baik, dan progresif. Kampung Toleransi diinisiasi sebagai upaya pemeliharaan keberagaman dan kebhinekaan di Kota Bandung.

Hingga saat ini, terdapat sejumlah Kampung Toleransi di Kota Bandung, salah satunya adalah Kampung Toleransi di Gang Luna. Kampung Toleransi Gang Luna merupakan terletak di RW 04, Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojong Loa Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat. Kampung Toleransi Gang Luna memiliki cerita panjang di balik peresmiannya menjadi kampung toleransi.

Ciri khas mencolok dari bentuk toleransi di Gang Luna adalah dengan banyaknya sejumlah tempat ibadah dari agama yang berbeda. Yaitu gereja, wihara, dan masjid. Keberadaan sejumlah tempat ibadah tersebut saling berdekatan satu sama lain. walaupun demikian, tiada pernah terjadi bentrok dan rusuh antarumat beragama di sana.

Kampung Toleransi Gang Luna diresmikan oleh  bapak Wali Kota Bandung yang menjabat saat itu, Ridwan Kamil. Acara peresmian berlangsung di Kelurahan Jamika. Ridwan Kamil mendatangi langsung Gang Luna kemudian menandatangani monumen berbentuk batu yang disanggah keramik putih sebagai ciri khas Kampung Toleransi RW 04 tersebut.

Akang Sultan selaku ketua pelaksana kegiatan Lunacity calling menerangkan bahwa ketika adanya perayaan hari besar keagamaan baik Islam maupun non-Islam. Masyarakat di sana saling bantu dan mendukung kesuksesan acara satu sama lain. Baik berupa dukungan finansial ataupun jasa.

Sebelumnya dibentuk menjadi Kampung Toleransi memang sudah lama terjalin rasa toleransi antar masyarakat.  Saling bertoleransi, bantu-membantu. Contohnya, kalau kita merayakan hari besar Islam, mereka sangat mendukung keamananan. Begitupun saat Natal, kita jaga keamanannya. tutur akang sultan

Kehadiran kampung toleransi menjadi cerminan warga Kota Bandung hidup dalam damai dan sikap saling menghormati, tanpa memandang perbedaan yang ada. Sehingga butuh komitmen bersama untuk menjaga dan merawat nilai-nilai toleransi yang sudah ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun