Timnas Indonesia akan menjamu Arab Saudi pada Selasa, 19 November 2024 pukul 19.00 WIB, Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Laga ini akan menjadi laga keenam bagi Timnas Indonesia sekaligus laga kedua melawan Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia grup C.
Butuh Kemenangan
Indonesia berada di posisi juru kunci dengan 3 poin hasil dari 3 kali seri dan 2 kali kalah. Demi menambah asa untuk mencapai putaran keempat sebagaimana ditargetkan, Indonesia diharapkan menang dalam pertandingan melawan Arab Saudi. Kemenangan itu tentu saja akan memecut semangat Tim Garuda untuk meraih kemenangan pada laga-laga selanjutnya.
Shin Tae Yong diharapkan mampu meracik strategi terbaik untuk bisa memberi perlawanan berarti bagi Tim Arab Saudi. Hal ini perlu ia lakukan demi membungkam keraguan yang mencuat atas dirinya.
Kritik Terhadap STY
Saya dan mungkin fans timnas lainnya menyayangkan performa buruk yang ditunjukkan Timnas Indonesia ketika melawan Cina 15 Oktober lalu. Kritik terhadap performa buruk Timnas Indonesia itu bukan sepenuhnya ditujukan kepada para pemain, melainkan kepada sang pelatih. Hal ini disebabkan karena STY suka merotasi pemain hampir di setiap pertandingan. STY seperti tidak punya pakem starting line-up, dan coba-coba dalam pertandingan penting.
Ketika line-up melawan Bahrain sudah cukup bagus, entah mengapa saat melawan Cina, line-up itu berubah. Alhasil, karena rotasi ini, chemistry pemain jadi kurang padu sehingga Cina yang sebelumnya selalu kalah, justru menang saat melawan Indonesia.
Memanfaatkan Peluang
Bagi saya, strategi bertahan STY sudah cukup baik. Meski dianggap strategi yang inferior, strategi ini memang terbilang cocok melawan tim-tim yang kualitasnya di atas kita. Ini juga digunakan hampir digunakan tim-tim sepak bola ketika menghadapi lawan yang lebih superior. Bertahan sekuat mungkin dan ketika ada peluang, memanfaatkan serangan balik semaksimal mungkin.
Hanya saja, dalam strategi ini Tim Garuda seringkali gagal memanfaatkan peluang yang ada. Tim Garuda bisa melakukan serangan balik yang merepotkan pertahanan lawan, tapi pemain depan kita masih kurang dalam mengubah peluang menjadi gol.
Terbukti ketika kalah melawan Jepang dengan skor 0-4 kemarin, Indonesia beberapa kali mendapatkan peluang, namun semua peluang itu satu pun tak ada yang berbuah jadi gol.