Mohon tunggu...
Serunai Merdu Kalimatullah
Serunai Merdu Kalimatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Penyanyi, Pecinta Kuliner, Mahasiswi, Penggiat Aksi Small Action, dan masih banyak lagi.

be what u want, not everyone’s want.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jadi Jurnalis Dadakan: Lika-Liku Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga dalam Tugas Jurnalistik

10 Juni 2024   12:32 Diperbarui: 11 Juni 2024   00:56 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Youtube: UIN Sunan Kalijaga (Serunai Merdu Kalimatullah)

Menjadi mahasiswa jurusan ilmu komunikasi membawa banyak keuntungan serta kerap membawa tantangan tersendiri. Seperti halnya di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, ketika semester 2 para mahasiswa jurusan ilmu komunikasi akan bertemu dengan mata kuliah Jurnalistik.


Dalam mata kuliah ini, biasanya para mahasiswa akan diberi tugas salah satunya seperti membuat akun , lalu membuat artikel yang semenarik mungkin dengan hastag #jurkomuinjogja24 (sesuai dengan tahun).

Berikut contoh artikel mahasiswa ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

Kompasiana: Muhammad Din Ridho Ichsandi
Kompasiana: Muhammad Din Ridho Ichsandi

Dan ketika artikel yang mereka buat mendapat label artikel utama atau pilihan, tentu saja mereka akan senang karena jika mendapat label tersebut poin atau nilai mereka akan tinggi. 100 untuk artikel utama, 50 untuk pilihan, serta 10 untuk artikel biasa. Jika ada acara tertentu di program studi mereka, dan mereka membuat artikel tentang acara tersebut, maka skor, poin, atau nilai mereka akan dikalikan dua.


Sebenarnya ada banyak hal positif atau benefit yang bisa mereka dapatkan dari mendapatkan tugas-tugas tersebut, mereka bisa mengetahui tentang bagaimana jika mereka menjadi jurnalis secara nyata, mereka bisa belajar cara menjadi jurnalis yang baik, mereka bisa belajar cara menulis yang menarik, mereka bisa belajar tentang apa yang sedang mereka liput, dan masih banyak lagi.

Namun, tidak sedikit dari para mahasiswa yang mengeluhkan tugas ini atau mengalami kesulitan serta memiliki keresahan tersendiri. Di antaranya ada 3 mahasiswa ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah mengungkapkan apa pendapat mereka tentang tugas ini.

Yang pertama, ada seorang mahasiswa dengan nama samaran Johan yang mengatakan,  "Kalo aku sendiri menemui lika-liku dalam menengerjakan artikel jurnalistik itu kadang suka kebingungan mau menulis ide apa gitu, jadi biasanya saya mulai mencari ide dari beberapa hal yang saya suka, seperti otomotif, politik atau pun hingga ke dunia seni. 

Nah kalo keresahan itu biasanya muncul karena tuntutan untuk segera mencapai point yang tinggi ini, sebenarnya itu lebih mudah jika kita menyicilnya dikit demi sedikit tapi ya kadang emang tubuh ini susah diajak gerak aja, jadi ya kembali ke diri sendiri kalo itu. Manfaat yang didapat ini kita jadi bisa terlatih untuk menemukan kata baru pengetahuan baru, bahkan dengan menuliskannya di Kompasiana bisa menjadi hobi baru, yaitu hobi menulis, dan juga ini menambah pengalaman kita dalam dunia blog dan tulis-menulis."

Yand kedua, seorang mahasiswa bernama Faras mengatakan,  "Ya lika-liku mungkin dalam mencari ide inisiatif itu, karena aku bukan tipikal yang kreatif gitu jadi agak sulit. Keresahan ya karena aku tipikal yang ga suka nulis juga itu tu jadi malas banget. 

Malas banget emang. Kalau benefit sendiri ya nilai aja sih ga ada yang lain. Tapi ada rencana cobah daftar gopay Kompasiana, dapat uang ada rencana kaya gitu. Aku tuh biasanya buat artikel tuh di cafe, nyari tempat cafe yang sepi biar bisa tenang cari ide. Dan aku gak bisa kalo nulis itu ada orang lain di sekitarku (yang ku kenal)."

Yang ketiga, seorang mahasiswi dengan inisial S juga mengatakan,  "Resah sih karena nilai ku tu belum memadai rata-rata nilai matkul jurnalistik (500). Kalau manfaat dari tugas bikin artikel ya banyak sih salah satunya ya mengasah kemampuan menulis ku juga. Trus buat aku jadi sering baca-baca artikel orang lain, buat refrensi bagaimana cara baik nulisnya, soalnya kan aku juga bukan dari orang yang suka nulis. 

Dan itu juga jadi salah satu keresahan juga sih karena mungkin ada temen yang lain baru nulis sedikit tapi uda dapet poin yang gede kayak pilihan atau artikel utama. Nah sedangkan aku tu tulisanku uda lumayan banyak tapi aku agak susah gitu lo untuk dapet pilihan. Itu keresahanku juga sih karena aku mulai nulis bener-bener dari nol."

Dari pendapat para mahasiswa tadi, semuanya memiliki kesulitan serta keresahan tersendiri ya. Dari kebingungan akan apa yang harus di tulis di artikel, ada yang tidak suka meulis tetapi mau tidak mau harus menulis, hingga kesulitan untuk mendapat artikel dengan predikat pilihan.


Tentu saja itu semua mejadi tantangan juga bagi mereka para jurnalis dadakan. Mereka harus bisa atau belajar bagaimana cara menulis yang menarik untuk mendapatkan predikat serta nilai yang baik.

Sumber: Bertita 99.co Indonesia
Sumber: Bertita 99.co Indonesia

Selain tantangan, tugas-tugas seperti ini ternyata juga memberikan sejumlah manfaat bagi para mahasiswa. Mereka jadi bisa terlatih untuk menemukan kata baru, pengetahuan baru, bahkan dengan menuliskannya di Kompasiana bisa menjadi hobi baru, yaitu hobi menulis, dan juga ini menambah pengalaman mereka dalam dunia blog dan tulis-menulis. Semakin sering mereka menulis akan semakin lihai mereka dalam dunia menulis.


Dengan menempatkan diri sebagai jurnalis, mereka juga bisa belajar bagaimana menangkap dan mengulas berita secara objektif. Proses ini tidak hanya membantu mereka memahami dunia jurnalistik, tetapi juga meningkatkan keterampilan menulis dan analisis. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen yang mampu menyajikan berita dengan baik.

Lebih dari sekadar penulisan artikel, tugas ini juga memperkenalkan mahasiswa pada dunia media online dan mengajarkan mereka cara memanfaatkannya secara efektif. Dengan menguasai platform seperti Kompasiana, mahasiswa dapat melatih diri mereka sendiri untuk menjadi lebih terampil dalam mengelola konten, memperluas jaringan, dan membangun reputasi online.

Selain itu, dengan adanya penghargaan dalam bentuk predikat dari Kompasiana serta nilai dari dosen, para mahasiswa juga diajarkan untuk menghargai hasil kerja keras mereka. Ini memberikan motivasi tambahan bagi mereka untuk terus meningkatkan kualitas tulisan mereka dan berkompetisi secara sehat dalam mencapai prestasi akademik.

Secara keseluruhan, mata kuliah Jurnalistik bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tidak hanya sekadar tugas yang harus diselesaikan, tetapi juga merupakan kesempatan berharga untuk belajar, berkembang, dan menghadapi tantangan dalam dunia jurnalistik. Meskipun tidak selalu mudah, pengalaman ini membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang akan membantu mereka sukses di masa depan sebagai profesional di bidang komunikasi dan jurnalistik.

Tetap semangat para jurnalis muda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun