Mohon tunggu...
Fey B
Fey B Mohon Tunggu... lainnya -

Murid kehidupan, pemikir tapi malas berpikir, beragama cinta kasih, berumah ibadah alam raya, bersaudara dengan semua mahluk

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yoga Gratis.... Mau?

26 Juli 2010   15:27 Diperbarui: 13 Oktober 2016   11:59 3893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

YOGA, tentu sudah banyak yang mendengar nama tersebut. Tapi yoga yang akan saya bahas berikut ini bukan nama tetangga saya lho..., namun yoga asana, yaitu sikap atau gerakan-gerakan badan dengan tujuan untuk membuat badan sehat, bugar dan stabil. Selain gerakan badan, yoga juga mencakup latihan pernapasan yang tujuannya untuk mengendalikan dan menenangkan pikiran (mental) yang disebut Pranayama.

Nah, karena tujuan yang (dapat) dicapai melalui latihan yoga (secara rutin dan benar) adalah kesehatan fisik dan mental, maka tak heran yoga begitu digemari oleh orang-orang perkotaan, dimana sumber stress paling banyak ditemukan. Di pusat dan sumber asal mula yoga yaitu India, setiap tahun beribu-ribu orang datang berkunjung ke kota Rishikesh khusus untuk mempelajari yoga. Kota kecil yang terletak di sebelah utara negara bagian Uttarakhand India dan diapit sunggai Gangga ini memang terkenal sebagai 'kota suci'nya para pecinta dan pelaku yoga (yogi dan yogini). Di kota berhawa sejuk yang berada di kaki Himalaya ini terdapat banyak  Ashram-ashram yaitu pusat pelatihan untuk menimba ilmu (khususnya di kota ini tentulah pelatihan yoga).  Dan setiap bulan Februari, lebih banyak lagi turis yang datang karena biasanya di bulan tersebut diadakan festival yoga internasional. Nah, ingin berkunjung kesana untuk belajar yoga? boleh saja jika kantong anda tebal.

Di Indonesia sendiri, saat ini pusat pelatihan yoga cukup menjamur. Selain sanggar tersendiri, pusat kebugaran juga meyediakan kelas khusus yoga dengan tarif ratusan ribu rupiah perbulan.  Dan khusus di Bali, sebagai pulau tujuan wisata yang memiliki keunikan tersendiri dengan atmosfir budaya dan spritual yang kental, yoga telah  menjadi tujuan populer bagi turis penggemarnya. Dalam setahun berbagai festival yoga yang berbau internasional telah diselenggarakan. Akhir bulan Maret lalu berlangsung Bali Spirit yoga Festival di Ubud. Pesertanya sebagian besar dari luar negeri. Mau tahu berapa harga tanda masuk untuk mengikuti berbagai sesi pelatihan yoga  dalam sehari?  1 juta rupiah!  Cukup 'murah' untuk kantong turis mengingat dalam festival itu juga ada pertunjukan tari dan worl

d music oleh penari dan musisi etnik dalam dan luar negeri. Berbagai sanggar yoga juga mudah ditemui di Ubud, pusat yoga di Bali.  Sebagian dikelola orang asing dan berlisensi internasional seperti Yoga Barn, Intuitive Yoga, Yoga in Bali with Ann Barros,  dan banyak lagi. Rata-rata memasang tarif 60.000 sampai 100.000 rupiah per-visit untuk WNI dan 20 US dollar untuk asing. (Namun bagusnya untuk warga lokal atau pemegang KTP Bali dikenakan tarif donasi minimum 20 ribu per-visit).

Mengingat tarif yang lumayan, mungkin banyak dikalangan kita yang berkantong pas-pasan berpikir ulang untuk rutin datang berlatih yoga. Apalagi di tengah harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi. Tentunya prioritas perut dan kebutuhan primer lainnya lebih diutamakan.  Jalan keluarnya mungkin seperti saya dulu, berlatih sendiri di rumah menggunakan buku atau media video seperti DVD. Namun berlatih sendiri membutuhkan displin dan tekad yang kuat karena kita harus mengintruksi diri sendiri.  Berbeda jika berlatih di tempat khusus dan beramai-ramai dengan instruktur langsung, rasanya lebih semangat dan termotivasi oleh bimbingan intruktur yang nyata di depan mata dan segera bisa membimbing jika ada gerakan yang salah.  Jadi, bisakah kita tetap rutin berlatih yoga dengan instruktur guru yoga berpengalaman bahkan setiap hari tanpa mengeluarkan uang sepeserpun?

Jika anda kebetulan berdomisili atau sedang berkunjung ke Bali, jawabannya ya, bisa.  Datanglah ke lapangan Niti Mandala Renon yang asri, disana ada pelatihan yoga asana yang diadakan oleh Pasemetonan (perkumpulan/persaudaraan)SEGER OGER. Anda bisa memilih mau yoga pagi hari jam 07.00-08.00 atau sore jam 17.00-18.00. Selain di lapangan Niti Mandala yang berpusat di kota Denpasar, anda juga bisa datang ke pantai Sanur (persisnya di belakang hotel Grand Bali Beach) setiap pagi jam 07.00-08.00. Setiap hari pelatihan dipimpin oleh intruktur-intruktur yoga berpengalaman secara bergantian selama satu jam. Gerakan-gerakan juga divariasikan, tidak setiap hari sama. Dan masing-masing instruktur mempunyai spesifikasi tersendiri.  Terkadang juga pelatihan dipimpin instruktur tamu dari dalam dan luar negeri. Seperti belum lama ini, ibu Pujiastuti Sindhu pendiri Yoga Leaf Bandung  yang sudah meluncurkan beberapa buku panduan yoga,  berkenan mengajar di pantai Sanur. Juga ada Yvette dari Belanda yang kebetulan sedang berada di Ubud.

Yoga gratis ini terselenggara berkat Bapak Ida Bagus Made Candi, sang pendirinya.  Bermula di sekitar medio 2004, Bapak IB Made Candi yang akrab disapa Pak Gus Candi, melakukan yoga asana di pantai Sanur seorang diri untuk menyembuhkan sakit pengapuran yang beliau derita.  Setelah berobat kesana kemari, akhirnya pak Gus Candi memutuskan untuk menyembuhkan diri dengan melakukan yoga asana dan pranayama dibawah siraman matahari pagi pantai yang menyehatkan.  Langkah beliau diikuti oleh beberapa orang saudaranya. Mereka melakukan yoga secara rutin setiap hari. Seraya waktu berlalu, rupanya kegiatan mereka menarik beberapa orang yang kebetulan menyaksikan. Kebetulan di sepanjang pantai Sanur memang tersedia semacam jalan setapak yang beraspal rapi untuk jogging dan bersepeda ria.  Akhirnya, dari yang hanya satu orang, kegiatan yoga itu diikuti puluhan bahkan ratusan orang. Dan di tahun 2008, akhirnya dibentuk perkumpulan yang dinamakan Seger Oger yang artinya Sehat baik lahir maupun bathin.  Sampai detik ini, perkumpulan tersebut masih (dan akan terus) berbasis dharma, berbuat baik tanpa pamrih.  Memberi kepada masyarakat tanpa mengharapkan imbalan.

Sungguh, seperti yang dikatakan Bapak Wijaya sebagai ketua perkumpulan, dengan harapan wahana sosial ini bisa menjadi setitik embun penyejuk di padang pasir. Manakala kapitalisme sudah menggurita, kita tumbuh dengan semangat menyadnya, demi sehat bersama...

Jadi, silahkan datang dan raihlah sehat dengan rutin berlatih yoga secara rutin dan benar dengan Seger Oger... ke Bali tentunya. Anda akan disambut dengan senyum hangat....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun