Mohon tunggu...
Erfano Nalakiano
Erfano Nalakiano Mohon Tunggu... -

Erfano Nalakiano adalah nama pena dari guru yang berdedikasi di Sekolah Alam Bogor. Menulis, membaca dan bernyanyi adalah bagian hidupnya yang tak bisa terpisahkan!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hemat Plastik Yuuk!

1 April 2010   07:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:03 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hemat plastik? Waduh emang pasokan plastik akan langka ke depannya? Jika banyak slogan yang menyatakan untuk hemat air dan hemat listrik. Rasanya hemat akan penggunaan plastik juga perlu digalakkan.

Penggunaan plastik di industri makanan dan rumah tangga sudah sangat banyak. Di rumah tangga dapat kita temukan beragam perabotan yang berasal dari plastik. Selain praktis (ringan), harga plastik yang murah juga menyebabkan penggunaan plastik semakin ‘merajalela’. Penggunaan plastik yang berlebihan dan terus-menerus tentu saja mengakibatkan sampah plastik yang semakin banyak. Padahal kita tahu kalau bumi tercinta ini perlu waktu hingga ratusan tahun untuk “mengunyah” sampah-sampah dari plastik!

Seiring dengan itu, beberapa sekolah telah menggalakkan untuk menghemat dalam penggunaan plastik. Seperti sekolah di tempat saya mengajar ini, Sekolah Alam Bogor. Beberapa kegiatan telah dilakukan agar penggunaan sampah plastik berkurang!

1. Membawa Wadah Makan dan Minum Sendiri

Ada kegiatan snacktime di mana anak-anak membawa snack dari rumah. Nah, disarankan agar snack yang dibawa tidak berkemasan dan menggunakan wadah. Sehingga sampah plastik bisa berkurang. Begitu juga dengan minuman, anak-anak yang membawa wadah minum cukup mengisi ulang air di galon yang sudah disediakan. Wadah ini juga akan digunakan ketika anak-anak membeli makanan dan minuman di kantin sekolah. Ups! Membawa wadah tak hanya berlaku pada murid saja tapi juga guru loh…..

2. Adanya Bank Sampah Syariah

Yap! Tak hanya bank-bank yang mengelola uang, bank sampah juga telah didirkan di sekolah. Tujuannya jelas sekali menampung sampah-sampah yang bisa didaur ulang lagi. Sampah-sampah yang berasal dari rumah anak-anak dibawa dan disortir sesuai dengan jenis sampahnya. Setiap sampah yang dikirim, anak-anak akan mendapatkan point loh. Misalnya jenis kertas yang mencapai setengah kilogram akan mendapatkan 10 point. Nah, di awal bulan point-point itu dapat ditukar dengan sejumlah uang perpointnya.

3. Tempat Sampah Tiga Warna

Tempat sampah yang ada di Sekolah Alam Bogor memiliki tiga tempat sampah di setiap ruangan. Warnanya pun berbeda-beda sesuai dengan fungsinya. Ada yang warna cokelat untuk sampah-sampah organik yang berasal dari makanan sisa seperti nasi, sayur dan tulang. Tempat sampah warna hijau digunakan untuk sampah kering seperti daun, kertas dan ranting-ranting, sedangkan tempat sampah warna kuning digunakan untuk sampah yang berbahan plastik dan logam. Adanya tempat sampah ini selain mudah menyortir sampah juga memberikan pembelajaran bahwa sampah plastik yang sulit “dicerna” oleh bumi kita.

4. Menggunakan Tas Kain!

Produksi tas kain ternyata mampu menahan laju penggunaan plastik. Tas kain yang juga bisa dilipat dapat digunakan sebagai wadah saat berbelanja. Tas kain ini dapat digunakan berulang-ulang kali. Nah, sekolah alam juga menyediakan tas kain dengan motif-motif yang unik dan lucu.

5. Pembelajaran Terkait Sampah

Program-program terkait dengan pengurangan sampah plastik yang digalakkan juga perlu didukung dengan pembelajaran di kelas. Mengingatkan anak-anak akan pentingnya menjaga bumi ini selalu diingatkan setiap hari. Selain itu melakukan percobaan sampah yang dikubur di dalam tanah juga dilakukan. Seminggu atau sebulan kemudian sampah-sampah yang terdiri dari daun kering, kertas dan plastik terebut dilihat. Anak-anak dapat mengambil kesimpulan sampah-sampah mana yang mudah diurai oleh tanah.

Penggunaan plastik untuk kreasi anak-anak juga dilakukan. Seperti botol bekas yoghurt dapat digunakan untuk membuat hiasan almari. Selain ramah akan lingkungan, hasil craft dapat dijual dan tentu saja menghasilkan uang.

6. Penggunaan Bahan Daur Ulang untuk Alat Peraga

_

Penggunaan kertas kardus susu dan kardus makanan dalam alat peraga di kelas kerap digunakan. Selain efisien akan biaya, penggunaan bahan-bahan bekas ini ramah akan lingkungan. Selain kardus bahan-bahan yang berasal dari plastik juga digunakan seperti tutup botol, botol minuman berkemasan dan sedotan.

Nah, selain menghemat listrik dan menghemat air. Menghemat penggunaan plastik juga perlu digalakkan. Tujuannya tentu saja menjadikan bumi yang kita tinggali ini lebih baik! Yuk!!! Kita hemat plastik! Sekarang juga! Jangan tunggu besok….

Salam Seru Jadi Guru!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun