Mohon tunggu...
Erfano Nalakiano
Erfano Nalakiano Mohon Tunggu... -

Erfano Nalakiano adalah nama pena dari guru yang berdedikasi di Sekolah Alam Bogor. Menulis, membaca dan bernyanyi adalah bagian hidupnya yang tak bisa terpisahkan!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ah...Anak-anak!!!

10 Desember 2009   07:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:59 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Salah satu cara agar mampu mengerem belanja anak-anak adalah dengan membatasi jajan per hari. Untuk kelasku jajan per hari hanya diperbolehkan Rp.3000,-. Jika sudah lebih dari itu tidak diperkenankan. Namun karena tak semua guru mengawasi anak-anak ke minimarket sekolah. Jadi beberapa anak ada yang jajan melebihi ketentuan. Sehingga dibuatlah kartu belanja. Jika selesai berbelanja kartu akan ditandatangani sesuai harinya oleh kasir minimarket. Setelah selesai barulah kartu itu dikembalikan kepada guru kelasnya.

Hari pertama saat kartu akan diberikan, paginya aku mulai menjelaskan,

“Teman-teman, sekarang kalau kalian belanja ke Salamart (nama mini market), kalian harus pakai kartu ini,” ucapku sambil menunjukkan kartu. “Kalau kalian tidak pakai kartu ini maka tidak diperbolehkan untuk belanja,” lanjutku semangat.

Anak-anak menatapku yakin. Sepertinya mereka paham.

“Nah, nanti kalau kalian mau belanja saat pulang minta kartu ini ke Pak Erfan ya!” ucapku meyakinkan. Lagi-lagi anak-anak mengangguk.

Jam setengah dua, anak-anak sudah memasang tasnya di pundak. Kemudian membuat lingkaran lalu berdoa pulang. Usai begitu mereka meminta kartu belanja kepadaku.

“Pak aku minta kartu Salamart ya?” ucap salah satu muridku

“Oooo…ini silahkan ambil!” balasku.

Naufal mendekatiku, “Pak, jadi kalau belanja pakai kartu ini ya?” tanyanya. Aku mengangguk meyakinkan.

Barulah Naufal mengambil dan berbisik pada beberapa teman yang lain, “Tuh, kan pakai kartu saja….,” ucapnya. Beberapa anak mendekatiku dan mengambil kartu.

Kelas pun lengang. Anak-anak sudah turun semua dari saung. Aku bergegas ke Salamart untuk mengambil kartu-kartu yang sudah ditanda-tangani.

Baru saja kakiku berada di depan minimarket. Naufal berteriak….

“Pak Erfan, kata kasirnya enggak bisa belanja pakai ini,” ucapnya keras tapi polos. “Katanya harus pakai uang….,” lanjutnya lagi.

Aku terperangah menahan tawa. Kartu ini kan cuma pembatas belanja, gumanku. Belum selesai aku menjelaskan beberapa anak keluar Salamart dengan wajah polosnya

“Pak ini kartunya…. Aku nggak jadi belanja,” ucapnya. Meski sebenarnya aku tahu ia tak membawa uang.

Aku senyum-senyum sendiri. Jadi sadar kalau anak-anak itu masih polos-polos. Sehingga jika menjelaskan sesuatu memang benar-benar harus sejelas-jelasnya. Ah, anak-anak…..

>>>Seru Jadi Guru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun