Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setandan Gelebah

22 Juni 2016   20:38 Diperbarui: 22 Juni 2016   20:45 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tree woman/ paisaje surrealista

Kucium harum senja  di atas ayunan  layung

setelah seharian  lenganku  menebah   gelombang

hingga tetes peluh merampai segugus kujur

terlupa aku dengan perut  yang  sekuntum bulur

demi secarik mimpi yang labirin setandan gelebah mendera

sebab musim hanya siang dan malam,   kutantang  jera

pada ruas – ruas debu serandang setai  merubung  jalanku

mendedah  setiap lorong  sambil jiwaku berpuja – puji  selawat

senja  pun lingsir ke pundak ragu perjalanan

dengan menghitung hari  yang terus berkelindan

seperti mengisahkan hari yang terus teriris

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun