Engkau,
yang berdiri di antara gedung mewah
dan memekik setiap amukan badai
yang kian lantang menderau bait suaramu
Engkau,
yang duduk di serambi sampah
dirubungi segala sumpah serapah
namun mati adalah untungmu
Engkau,
yang mengayuh rodati pedati
dengan bekal roti-roti sorgawi