Air menggulung menderap langkah
menuju remuk seberang dangkal
ketika tersungkur engkau kalah
putih – putih ombak tertawa
dunia tak pernah sepi  mengamuk rasa
selarung  membiduk memagut  raga
merupa  lolongan  dahaga di rimba belantara
tak ada yang abadi melapik  setara
pucuk pinus  bertunas di bukit  jenggala
hiruk  pikuk merubung  prahara
hidup laksana membara