Aku melipat jiwa yang lusuh kemarin di sepertiga kilometer
Lebam segala jalan kulintas tepian hutan cemara berjejer
Seakan ikut menatap kaki mengisut  terus bertengger
Di retak tanah yang  sehabis perginya mentari tersendeng
Â
Dengan berkaca pada  wajah rembulan berpucat pasih
Sehabis  purnama memetah menudung raut bumi
Sebegitu jua lara cinta ini seumpama basih
Yang tak pernah raih menggenggam nasib
Â
Pada lantunan  elegi ini yang tiada pendar mengais