Langit hitam pekat adalah sisa air dalam semusim
Mengumpul  saat mendetak  tertumpah dalam tiris
Aku yang rebah semilir menggunting lipatan  iris
Pertiwi diambang miris bertutur tingkah setiap najis
Saat sepi  tak pernah diam hanya mati selalu membisu
Diruas hari semakin kusut  entah lagi kian melisut
Cacing cacing serakah selalu semarak di tanah tandus
Memakan dan memangsa, homo homini lupus
Nurani terpampang merupa slogan
Tiada menahan setiap godaan
Tak lebih sebuah negeri, ironi sebuah prahara