>Dihilir malam, kukenang renung
pada tumpuk bebatuan, menggurat
mada dan syair, lalu apung
mengais diruas debu
sepanjang rantau, kujejak tanah
melolong sepanjang lorong
melaguan rintik, lalu arau
memulung dijendela rembulan
sambil membilang ,,,hilang:
:aku dirantau beteman batu syair
menengking dikolong langit pinggiran bumi
mencukupkan liurliur kering.kerontang, tandus
mengasah asa: melumat syair kehidupan
yang kemarin lupa yang esok melindap
mimpi semu anak rantau, meranting dipohon randu
:menduriduri, mendarahdarah,,,mendadadada !>
______________________________________
salam,,,,,sahabat
@rskp,04092014,,Jakarta,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H