Mohon tunggu...
Serpihan Abad
Serpihan Abad Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aku bukan anak rembulan yang dihamili matahari. aku- tak sengaja di tetaskan embun di ujung-ujung daun. sepenggalan matahari naik, aku kan musnah. tanpa catatan sejarah. menguap dilautan sarwa purba. ada. dan atau tiada. ke niscayaan kah?. - S.A.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anak

13 November 2013   21:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:13 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

: Anak

Walau mata kita tak pernah bercinta
Namun mata mu bisa mengandung, melahirkan :
anak-anak kita
air mata

(Buku Kumpulan Puisi, Lelaki Menangis, 2013)

: Anak

Anak-anak kita belajar mengeja kata
Sementara kita mengeja janji
terbata-bata
tak sehidup
tak semati

(Buku Kumpulan Puisi "Lelaki Menangis", 2013)
: Anak

"Mak, Bapak kemana?" Anak nelayan bertanya.
"Melaut" jawab Mak nya.

"Ma, Bapak kemana?" Anakku bertanya.
"Ke laut aja!" jawab Mamanya.

Harapan anak-anak tenggelam di lautan misteri.
Karena sang bapak tak pernah kembali.

(Buku Kumpulan Puisi, "Lelaki Menangis" 2013)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun