Mohon tunggu...
Teddy Wijaya
Teddy Wijaya Mohon Tunggu... pegawai negeri -

cogito ergo sum

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Kali Ini, Biarkanlah Aku Memaki

24 Januari 2015   03:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:29 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bila apa yang kan terucap ini menyakiti....
biarkan lah...
karena sungguh aku ingin memaki saat ini....
Semuanya sekarang sudah terlalu lucah....
Tidakkah kalian bisa melihatnya juga...
kalian yang duduk di istana sebuah bangsa...
kalian yang duduk di istana dari harta...
kalian yang duduk di gedung tempat amanat kumpulan bersama....
tidakkah kalian melihat seorang penjabat negara di gelandang bagai seorang penzina....
memang di mata hukum semua sama, tapi sudah hilangkah adab dan etika....
bahkan De Kock masih membiarkan tangkapannya berdiri sejajar...
adakah aku masih hidup di atas negara yang merdeka dan bermartabat....
dan janganlah kalian terlalu lama memakai topeng hukum...
apakah kalian kira tidak ada yang akan muak...
muak dengan segala tingkah senyum didepan menusuk dibelakang kalian...
muak dengan segala topeng basa basi yang mengatas-namakan...
muak dengan yang menjadi penegak harapan ternyata hanyalah penunggu wangsit....
yang terlalu lama dibodohi pun punya hak untuk pintar bukan....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun