Penyalahgunaan media sosial TikTok dalam konteks deepfake menggambarkan betapa pentingnya pertimbangan etika dalam penggunaan teknologi yang dapat memanipulasi konten visual. Dalam era di mana informasi dan konten dapat dengan mudah dipalsukan, risiko penyalahgunaan deepfake di TikTok menimbulkan kekhawatiran serius terkait privasi dan keamanan.Â
Pentingnya upaya kolaboratif antara pengembang platform, pemerintah, dan masyarakat dalam menetapkan standar etika dan regulasi yang jelas menjadi sangat jelas. Penelitian ini menyoroti perlunya edukasi publik mengenai deteksi deepfake dan kesadaran akan potensi bahaya yang terkait dengan manipulasi media. Dalam konteks etika, ditemukan bahwa penyalahgunaan deepfake di TikTok dapat merusak reputasi individu, memicu penyebaran informasi palsu, dan bahkan dapat digunakan untuk kegiatan kriminal.Â
Oleh karena itu, implementasi langkah-langkah keamanan dan penegakan hukum yang ketat perlu menjadi fokus untuk mencegah dan mengatasi penyalahgunaan ini. Pengguna TikTok juga memiliki peran penting dalam melaporkan konten yang mencurigakan atau merugikan, sehingga kolaborasi antara platform dan pengguna menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan etis di media sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H