Mohon tunggu...
Serly Sihombing
Serly Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA Universitas Atma Jaya Yogyakarta

HOBBY MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Peran Keluarga dalam Mewariskan Budaya

11 November 2022   17:05 Diperbarui: 11 November 2022   17:09 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita sebagai warga Indonesia patut bersyukur karena apa yang kita miliki di Indonesia ini. Ada banyak sekali suku, budaya, keindahan yang terdapat di Indonesia. Ketika kita berbicara tentang budaya, maka kita pun akan berbicara tentang keluarga yang merupakan awal mula dari budaya tersebut.

Peran keluarga sangat lah penting dalam mewariskan budaya ke generasi selanjutnya. Jika dalam keluarga meneruskan karakter yang baik, maka generasi selanjutnya akan mewariskan yang baik pula. Hal ini juga disebutkan dalam buku Samovar yang berjudul Communication Between Cultures. Dikarenakan kita merupakan orang yang sering sekali bertemu dengan banyak orang dari budaya yang berbeda, maka komunikasi antar budaya ini sangat penting untuk dipelajari. Kita perlu tahu akan perbedaan serta persamaan dari budaya lain dengan budaya kita agar kita bisa dengan mudah menyikapi berbedaan dan kesamaan tersebut dengan cara penyesuaian diri kita.

Ketika kita mempelajari budaya keluarga, keluarga saya sendiri memiliki banyak sekali budaya yang diajarkan kepada generasinya secara turun temurun. Saya sendiri terlahir dalam keluarga suku Batak yang masih kental akan kebudayaannya. Didalam adat Batak ada yang mananya "Tumpak" yang artinya kita memberi sumbangan baik itu kepada rang yang dedang bersukacita maupun yang sedang berduka cita. Menurut keluarga saya pemberian "Tumpak" sendiri merupakan adat yang sangat penting dan sangat baik bila di teruskan oleh generasi selanjutnya karena kita merupakan makhluk sosial yang membutuhkan bantuan satu sama lain.

Contoh dari pemberian "Tumpak" itui sendiri adalah Ketika ada tetangga yang ingin menikah maka kita sebagai tetangganya akan memberikan "tumpak" atau uang didalam amplop kepada yang ingin menikah. Ini adalah salah satu bentuk tolong menolong terhadap tetangga yang ingin menikah. Budaya ini diajarkan keluarga saya secara turun menrun karena kami yakin suatu saat nanti kami akan membutuhkn bantuan dari orang lain juga.

Tidak hanya itu saja, keluarga saya juga mengajarkan dan meneruskan tradisi "Mangokkal Holi" yang artinya kita mengambil tulang belulang leluhur kita dari dalam kuburannya dan kita pindahkan ke peti yang lebih kecil lalu kita tempatkan di sebuah bangunan khusus untuk leluhur kita. Tradisi ini diajarkan keluarga saya, agar kami generasinya tidak lupa akan leluhur dan untuk mempertahankan silsilah marga dari keluarga tersebut.

Tidak hanya itu saja, dalam keluarga saya juga diajarkan budaya saling berbagi. Budaya ini sudah diajarkan keluarga saya secara turun temurun mulai dari leluhur saya. Contohnya Ketika saya memiliki seponggol/sepotong roti maka sangat diajarkan untuk membagi kembali roti itu kepada adik-adik saya secara rata. Hal ini membuat saya semakin bersyukur terlahir didalam keluarga Batak yang tetap mementingkan keluarganya dalam hal apapun.

Keluarga saya juga mengajarkan kepada keturunannya agar tetap bertanggung jawab akan pekerjaan yang sudah mereka kerjakan. Mungkin budaya ini tidak hanya diajarkan di keluarga saya. Namun begitu sangat uniknya keluarga saya, jika kita sudah memegang tanggung jawab dalam pekerjaan itu, maka sangat diharuskan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dan tidak boleh meninggalkan tanggung jawab kita. Kita bisa meminta pertolongan orang lain untuk membantu pekerjaan kita, namun tidak boleh nmenyerahkan tugas dan tanggung jawab kita kepapa orang lain.

Itulah sebabnya keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam meneruskan budaya dan nilai-nilai yang sudah ada dari zaman leluhur kita agar kita tidak lupa asal-usul kita. Kita sebagai generasi muda harus lebih peka, menjaga danmewariskan budaya kita agar tidak terputus begitu saja.

Daftar Pustaka:

Samovar,L.A, Porter, R.E ,McDaniel, E.R, Roy,C.S .Communication:Between Cultures. 14th edition. Cengage Learning. Boston:USA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun