Guru bisa memberikan komentar langsung pada tugas yang dikumpulkan peserta didik. Ini membuat peserta didik lebih cepat mengerti jika ada yang salah dan bisa langsung diperbaiki.
Matematika sering dianggap mata pelajaran yang susah dan membosankan. Tetapi dengan Google Classroom, guru bisa membuat kegiatan yang lebih seru, misalnya:
1. Proyek Nyata
Guru bisa memberikan tugas menghitung biaya liburan atau membuat denah rumah dengan konsep geometri.
2. Menggunakan Video
Peserta didik bisa membuat video pendek yang menjelaskan konsep matematika, seperti teorema Pythagoras, lalu diunggah ke Google Classroom.
Kolaborasi dalam pembelajaran itu sangat penting. Pada Google Classroom, peserta didik bisa bekerja sama melalui tugas kelompok. Contohnya, membuat makalah tentang sejarah matematika atau aplikasi teknologi dalam matematika. Sehingga belajar mejadi lebih ringan dan tidak terasa berat karena dikerjakan Bersama dengan teman.
Google Classroom bukan hanya untuk mengumpulkan tugas, tetapi juga bisa membuat belajar matematika menjadi lebih seru, kreatif, dan kolaboratif. Dengan fitur-fitur yang fleksibel, guru dan peserta didik bisa membuat pembelajaran lebih hidup. Jadi, selain paham matematika, peserta didik juga belajar kerja sama dan berpikir kritis. Keren banget, kan?
Daftar Pustaka:
Astuti, Y., & Wibowo, T. (2020). Pengaruh Penggunaan Google Classroom terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia, 9(2), 123-130.
Prasetya, R., & Nurhadi, H. (2021). Implementasi Model Pembelajaran Kolaboratif Berbantuan Teknologi pada Mata Pelajaran Matematika. Jurnal Teknologi Pendidikan, 13(1), 45-54.