Mohon tunggu...
Seri Muliyani
Seri Muliyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Emotional Intelligence dari Daniel Goleman

18 Januari 2025   15:12 Diperbarui: 18 Januari 2025   17:32 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Emotional Intelligence (EI) atau kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri serta memahami dan memengaruhi emosi orang lain. Konsep ini dipopulerkan oleh Daniel Goleman melalui bukunya Emotional Intelligence yang terbit pada tahun 1995. Dalam bukunya, Goleman menjelaskan bahwa kecerdasan emosional berperan penting dalam kesuksesan seseorang, bahkan lebih penting daripada kecerdasan intelektual (IQ) dalam banyak aspek kehidupan.

Artikel ini akan membahas definisi kecerdasan emosional, komponen utamanya menurut Goleman, manfaat EI dalam kehidupan sehari-hari, serta cara mengembangkannya.

Definisi Kecerdasan Emosional Menurut Goleman

Daniel Goleman mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk mengenali emosi diri sendiri dan orang lain, membedakan berbagai perasaan, serta menggunakan informasi tersebut untuk memandu pemikiran dan tindakan. Goleman menegaskan bahwa kecerdasan emosional adalah dasar dari hubungan sosial yang sehat, manajemen diri, dan keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan.

Kecerdasan emosional bukan hanya tentang mengendalikan emosi negatif, tetapi juga memanfaatkan emosi positif untuk menciptakan motivasi dan hubungan yang produktif.

Lima Komponen Kecerdasan Emosional

Goleman membagi kecerdasan emosional ke dalam lima komponen utama:

  1. Kesadaran Diri (Self-Awareness)
    Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri. Orang yang memiliki kesadaran diri yang tinggi dapat mengidentifikasi perasaan mereka, memahami penyebabnya, dan menyadari bagaimana emosi tersebut memengaruhi perilaku mereka.

  2. Pengelolaan Diri (Self-Management)
    Pengelolaan diri adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi, terutama emosi negatif seperti marah atau frustasi, sehingga tidak memengaruhi tindakan secara negatif. Orang yang mampu mengelola diri biasanya bersikap tenang dalam situasi sulit dan mampu beradaptasi dengan perubahan.

  3. Motivasi (Motivation)
    Motivasi dalam konteks EI merujuk pada dorongan internal untuk mencapai tujuan. Orang dengan motivasi yang tinggi cenderung optimis, tekun, dan memiliki inisiatif yang kuat untuk menyelesaikan tugas meskipun menghadapi tantangan.

  4. Empati (Empathy)
    Empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan merasakan apa yang mereka alami. Dengan empati, seseorang dapat membangun hubungan yang baik dengan orang lain karena mereka dapat memahami kebutuhan, kekhawatiran, dan perspektif orang lain.

  5. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun