Mohon tunggu...
Seribu Perak
Seribu Perak Mohon Tunggu... -

Citizen Reporter

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Modestinik

22 Oktober 2010   07:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:12 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TERNYATA bukan cuma perempuan Islam yang mengenakan penutup rambut atau jilbab. Orang-orang Yahudi modestinik juga melakukan itu. Saya baru tahu setelah membaca buku karya Miranda Risang Ayu, Purnama Hati.

Miranda mengaku awalnya tidak tahu siapa Yahudi modestinik itu hingga penerbit Mizan mengiriminya sebuah buku karya Wandy Shalit. Konsep modestinik dalam buku Shalit adalah konsep yang membahas sebuah etika yang percaya bahwa perempuan adalah eksistensi feminim yang unik; subyektivitasnya justru semakin mengemuka, baik bagi dirinya maupun lingkungan sosialnya, justru karena ia tersembunyi. Menyembunyikan diri, bagi perempuan, adalah proses meneguhkan eksistensinya yang khusus, dicari, dan tentu saja bagi perempuan itu sendiri: yang berbeda dan terpisah dari semua hal yang jelas dihadapannya.

Penyembunyian diri, menurut catatan Miranda, adalah bahasa sosial yang untuk menyatakan bahwa, “Saya adalah perempuan; saya adalah eksistensi yang unik karena memiliki sesuatu yang amat pribadi, rahasia, dan bermakna. Ketertutupan membuat saya berharga tinggi, aman untuk dimiliki, dan dapat mengamankan diri saya sendiri.”

Etika ini, ketika diterjemahkan dalam hubungan dengan lawan jenis, menjadi etika yang santun dan paralel dengan nilai-nilai Islam. Sekalipun sudah bertunangan, misalnya, etika modestinik melarang sepasang lelaki dan perempuan saling menyentuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun