Mohon tunggu...
SERI WAHYUNI
SERI WAHYUNI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selalu Bersyukur

Jadilah bunga ditepi jurang, indah dipandang namun sulit digegam.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suara Hati Nerlang Mengusik Jiwa

4 Maret 2021   21:00 Diperbarui: 4 Maret 2021   21:00 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara Hati Nerlang Mengusik Jiwa

      Nerlang melupakan suatu daerah pedalaman atau desa  yang tertinggal terletak pada kabupaten kepulauan Meranti tepatnya di Sungai Tohor Barat, Kecamatan Tebing Tinggi Timur. 

Kondisi daerah Nerlang  ini sangatlah memprihatinkan, mereka jauh dari keramaian sehingga keadaan mereka kurang diketahui, selain itu juga desa nerlang ini dikelilingi oleh hutan dan juga perkebunan. 

Jarak yang harus ditempuh untuk menuju desa nerlang yaitu pertama dengan menaiki kapal tumpang dari pelabuhan Dorak Selatpanjang menuju pelabuhan nerlang itu membutuhkan waktu sekitar satu jam lalu dilanjutkan lagi dengan berjalan kaki dengan jarak sekitar empat kilo meter untuk mencapai pemukiman penduduk desa nerlang. 

Hal ini memang dikarenakan kondisinya jalan tidak memungkinkan untuk dilewati menggunakan kendaraan baik itu mobil ataupun sepeda motor karena jalannya itu jalan tanah yang tidak rata ada yang tinggi dan ada yang rendah atau dengan kata lain akses jalan kurang memadai, diantara jalan tersebut ada parit yang cukup besar. Parit ini bisa dilalui menggunakan sampan ketika air laut pasang tiba dan masyarakat disana sering melakukannya.

     Masyarakat nerlang merupakan masyarakat yang sangat ramah, mereka sangat terbuka dengan orang-orang yang baru datang ke daerah mereka dan menyambutnya dengan baik. 

Jarak dari rumah kerumah pun terbilang cukup jauh, sehingga sulit untuk mereka berkumpul. Dan mereka pun  melakukan aktivitas pekerjaan seperti pada umumnya, jadi tidak heran jika sulit untuk menemukan mereka jika kita pergi kerumah mereka. Untuk arsitektur rumah disana mereka hanya menggunakan papan dan juga beratapkan daun pohon sagu atau dikenal dengan sebutan daun Rumbia.

    Nasib mereka disana sangatlah memperihatinkan, bagaimana tidak mereka tak pernah sekali pun memakan daging ayam atau pun daging sapi yang sering kita makan atau kita jumpai dirumah kita atau pun dirumah makan. Mereka hanya memakan nasi dan pucuk daun pakis merah yang ada di semak semak tempat mereka tinggal dan itu yang mereka masak tumis.
   
      Hingga suatu saat salah satu relawan disana masak ayam dan memberi makan anak - anak nerlang. " Tiba - tiba salah seorang anak berkata "waah enak sekali ya Bu". Hati saya merasa sangat miris sekali ketika mendengar perkataan itu, kita saja terkadang sering kali makan ayam sedangkan mereka tidak pernah sama sekali" ujar Septi(19),relawan pengabdian daerah pedalaman AMM (Angkatan Mahasiswa Muhammadiyah),(3/3/21).

    Selain itu ada beberapa hal lainnya yang terkait mengenai desa nerlang ini  yaitu :

1. Agama Masyarakat Nerlang
     Agama merupakan hal yang  sangat penting bagi diri seseorang untuk memahami, mengkontrol sikap, dan sebagai pedoman hidup dalam bertingkah laku. Namun pada masyarakat nerlang mereka tidak mempunyai agama mereka menganut sistem kepercayaan nenek moyang atau disebut dengan animisme. Di daerah nerlang ini tidak terdapat satu pun tempat ibadah.

2. Jumlah penduduk
     Penduduk didaerah nerlang terbilang masih sedikit, hal itu dapat terlihat pada data kependudukannya yaitu terdapat kurang lebih dua ratus lima puluh jiwa dan terdapat lima puluh enam kartu keluarga. Jumlah penduduk yang sedikit ini seharusnya mereka bisa maju bisa berkembang, tetapi karena mereka berada di daerah pedalaman yang sulit untuk ditempuh atau dengan kata lain kondisi yang tidak memungkin kan inilah yang membuat semakin terpuruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun