(Kehidupan Nyata VSKehidupan Media Sosial)
Sebenarnya, tidak ada yang patut disalahkan, baik dari kehidupan nyata maupun kehidupan media sosial. Yang perlu disalahkan ialah manusia itu sendiri yang tidak mampu mengatur kehidupannya sehingga menimbulkan kegelisahan a.k.a dilema antara media sosial dan hal nyata dalam masyarakat. Sehingga bangunlah pikiran dan karakter yang sesuai dengan kebutuhan, dan bukan sesuai dengan keinginan. Pemikiran-pemikiran pragmatis mengenai media sosial yang bersifat tidak menguntungkan itu seharusnya dibuang jauh-jauh dari kehidupan kita. Seharusnya, kita harus membangun pikiran yang mampu menginfluenceorang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H