Mohon tunggu...
Chaira Andhia Putri
Chaira Andhia Putri Mohon Tunggu... lainnya -

Kadang kusangka mimpiku sederhana. Hidup sederhana, dengan pria sederhana, bersama anak-anak kami dan meniti jalan ke surga. Tapi ternyata, mimpi itu tak sesederhana yang kukira.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Membayangkan Sebuah Rindu, Bukan Milikku (Poelang, Poleang)

7 Agustus 2012   19:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:07 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13445895981782141079

Aku membayangkan sebuah rindu. Bukan milikku. Dahaga luar biasa atas segala termasuk kubangan lumpur selepas hujan, Rindu, pada senja yang kuning, pada malam yang lekas disekap hening, pada angin yang bergulung membawa gelisah sampai ke danau, lalu melayang dan patah tepat ditengah-tengah pada samar cahaya dikejauhan pada pagi yang teriris gerimis juga kursi-kursi kayu yang telah menyaksi begitu banyak cerita Dipucuk Ramadhan, akan ada lagi cangkir-cangkir teh dan kopi yang didapatnya dengan merayu seorang kawan, Ibu, atau adiknya yang jelita.. Duduk manis saja, dan tersajilah semua.. Aku membayangkan sebuah rindu. Bukan milikku.. tapi mampu mendamparkan pilu sampai kebatinku.. Selamat pulang Selamat datang (sayang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun