Sudah berjajar-jajar di kepala
setidaknya enam atau tujuh senja yang akan kulewati sambil mengejek sepi
Meski sedikit cemas,
tapi kurasa hatiku mampu pula menjadi cadas di waktu-waktu tertentu
ialah ketika kau ambil pikulan rindu di bahuku,
yang menjadikanku terbungkuk-bungkuk sembari menunggu pergantian musim
Tak sabar,
tapi Tuhan tak boleh dicecar
sebab ia lebih tahu bulan terbaik -- saat senyummu mekar
dan matamu yang tak berdasar bisa diselami
bisa dimengerti
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!