Jujur merupakan karakter yang penting untuk menjadikan pribadi seseorang dapat dipercaya orang lain. Menurut Magnis jujur merupakan sikap berani yang menunjukkan siapa dia, serta mengatakan apa yang dimaksudnya dengan benar. Kejujuran merupakan salah satu kunci untuk kesuksesan, karena dengan memiliki karakter jujur akan membentuk moral yang baik. Penerapan kejujuran perlu dilakukan sejak dini, menurut Schiller dalam Yaumi bahwa hanya dengan kejujuranlah yang dapat mengembangkan kondisi kehidupan kearah yang lebih baik, tanpa kejujuran akan membawa dampak pada kemunduran dari segala upaya yang dilakukan. Hal ini sudah diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) TPI Tambarejo, yang membiasakan penerapan kejujuran untuk melatih kedisiplinan. Para murid sudah dibimbing dan diarahkan untuk selalu berkata jujur dalam berbiacara baik saat di madrasah maupun diluar madrasah, menurut ibu Khofifah selaku kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) TPI Tambakrejo, kejujuran merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan, kerena jujur merupakan salah satu dari bentuk mendisiplinkan diri, tidak berkata jujur atau berbohong dapat mendzolimi diri sendiri dan merugikan orang lain. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kejujuran membawa pengaruh yang sangat besar pada masa depan. Hal ini dijelaskan dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim :
"Hendaknya kamu selalu jujur karena kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu akan membawa ke dalam surga" (HR. Bukhari dan Muslim).
Penerapan sikap jujur kehidupan kita itu sangat perlu dan di butuhkan dalam kehidupan sehari hari. Karena sikap jujur itu adalah sikap yang baik dan terpuji. Lembaga pendidikan juga berperan dalam membentuk karakter kejujuran, hal ini dapat diterapkan pada lingkungan sekolah untuk melatih kedisiplinan kejujuran, untuk melatih hal tersebut dapat dilakukan dengan cara ;
-
Tidak mencontek saat ujian.
Tidak berkata kasar.
Bersikap sopan santun kepada yang lebih tua.
Tidak mengambil barang yang bukan miliknya.
Tidak menyerobot antrian.
Tidak hanya dilingkungan sekolah saja kejujuran diterapkan, diluar lingkungan sekolah pun kejujuran harus tetap diimplementasikan. Orang tua juga berperan penting dalam mendidik anaknya untuk berperilaku jujur, karena orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anaknya. Orang tua adalah guru pertama untuk anaknya, oleh karena itu orang tua berperan penting dalam pembentukan karakter anak.
Mendidik anak untuk menerapkan kejujuran pasti muncul banyak kendala yang mebuat anak untuk enggan menerapkannya. Tidak sedikit kendala yang dialami oleh para guru dan orang tua. Kendala-kendala tersebut terdapat dari faktor internal maupun eksternal.
Faktor internalÂ
Kendala internal yaitu kendala yang berasal dari dalam diri pribadi anak. Kendala-kendala itu dapat berupa sikap anak yang tidak mau dididik atau sikap melawan terhadap orang tua.perilaku anak yang berbohong juga dapat dilakukan anak dengan cara menambah atau mengurangi kata yang sebenarnya terjadi. Itu dilakukan karena anak ingin merasa aman atau melindungi diri dari ancaman.
Faktor eksternal
Kendala eksternal yaitu kendala yang berasal dari luar diri pribadi anak. Kendala-kendala itu dapat berupa cara orang tua mendidik anak dengan keras atau orang tua yang tidak memberikan contoh yang baik kepada anak. Misalnya orang tua suka berkata tidak jujur atau berbohong kepada anak, sehingga anak juga menjadi terbiasa untuk berbohong. Jika orang tua mengetahui anaknya berbohong, hendaknya orang tua tidak memarahi atau menghukum anak, tetapi orang tua menasehati anak bahwa kebohongan itu tidak baik.
Dari banyaknya kendala yang dihadapi terkait penerapan kejujuan ini, tentu saja dari pihak sekolah tidak bosan-bosannya mengingatkan para muridnya untuk selalu menerapkan kejujuran. Karena dengan menerapkan kejujuran pada anak diusia dini dapat membentuk karakter yang disiplin dan tanggung jawab. Maka diperlukan dukungan dari orang tua dan lembaga pendidikan untuk mengajarkan pendidikan karakter kejujuran pada anak usia dini.Â
KESIMPULAN
Menanamkan nilai kejujuran pada anak sejak usia dini adalah investasi penting untuk masa depan mereka. Dengan menggunakan berbagai metode pengajaran yang kreatif dan melibatkan orang tua serta guru, anak-anak dapat belajar untuk menginternalisasi sikap jujur sebagai bagian dari karakter mereka. Hal ini tidak hanya akan bermanfaat bagi perkembangan pribadi mereka tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H