Hingga saat ini, pasti kita semua pernah mendengar tentang obesitas. Dilansir dari WHO, obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. Obesitas juga dapat ditandai dengan indeks massa tubuh (IMT) di atas 25. Obesitas dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada diri kita, mulai dari henti napas waktu tidur, asma, penyakit kandung empedu dan ginjal, varises, hingga penyakit kronis, seperti stroke, diabetes, penyakit jantung koroner, dan hipertensi. Waduh, ternyata banyak banget ya dampak negatif obesitas!
Penting untuk diketahui bahwa obesitas dapat dialami oleh semua orang dari berbagai kalangan usia, termasuk remaja. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018, prevalensi atau proporsi dari populasi dari remaja dengan berat badan lebih dan obesitas sebesar 16,0% pada remaja usia 13–15 tahun dan 13,5% pada remaja usia 16-18 tahun.  Nah, bagi kamu yang ingin mencegah obesitas pada remaja, baik bagi diri kamu sendiri atau remaja lain di sekitarmu, yuk simak artikel berikut!
1. Batasi perilaku sedentary
Tahukah kamu bahwa perilaku sedentary didefinisikan sebagai perilaku tidak aktif secara fisik atau duduk berlama-lama dan menjadi penyebab utama obesitas pada remaja. Perilaku ini erat kaitannya dengan penggunaan gawai, seperti menonton TV, bermain game online, atau scrolling media sosial.Â
Padahal, kegiatan tersebut biasanya rentan dilakukan sambil makan snack yang tinggi kalori atau lemak sehingga dapat meningkatkan risiko obesitas. Lewat kegiatan tersebut, kita juga jadi makin sering terpapar iklan makanan yang bisa bikin lapar mata! Alhasil, kita jadi tergoda untuk makan secara berlebihan. Sebagai upaya pencegahan obesitas, WHO pun telah merekomendasikan perilaku sedentary ini maksimal hanya 2 jam setiap harinya. Jadi, yuk stop mager-mageran dan batasi waktu untuk perilaku sedentary ini!
2. Tingkatkan aktivitas fisik
Banyak dari kita mungkin pernah berpikir bahwa kita sudah dapat menjadi fit melalui kegiatan sehari-hari yang dijalani. Namun, tahukah kamu bahwa durasi aktivitas fisik harian yang ideal untuk mencegah obesitas remaja adalah minimal 30 menit tiap hari atau 150 menit tiap minggunya. Kemudian, jika kita melakukan hal yang kita senangi pasti akan lebih termotivasi, bukan? Aktivitas fisik yang dilakukan pun bisa berupa olahraga yang digemari, seperti basket, bulu tangkis, bersepeda, berenang, dan sebagainya.
Selain itu, siapa nih yang masih malas jalan kaki? Jika kamu tidak sempat berolahraga, aktivitas fisik dengan berjalan kaki juga dapat mencegah obesitas, loh! Adapun, sebuah penelitian merekomendasikan kita untuk berjalan minimal 12.000 langkah per hari untuk mencegah obesitas. Apabila selama ini kamu masih lebih sering menggunakan kendaraan untuk melakukan perjalanan jarak dekat, mungkin kamu dapat mempertimbangkan jalan kaki sebagai opsi, nih! Yuk, mulai dari sekarang kita bersama-sama biasakan rutin olahraga dan jalan kaki, ya!
3. Kurangi konsumsi jajanan
Siapa yang sering self reward dengan membeli jajanan tidak sehat atau terbiasa jajan setiap hari baik secara langsung dan melalui aplikasi pemesanan makanan? Teman-teman pasti tidak asing lagi dengan bagaimana renyahnya bakwan yang baru diangkat dari penggorengan atau rasa manis dari dessert box yang banyak coklat dan kejunya. Jajanan yang dijual seringkali tidak memiliki gizi seimbang dan justru tinggi gula, garam, lemak yang memberi rasa enak dan kenyang saja.
Kebiasaan jajan yang tidak baik akan mengakibatkan remaja rentan indeks massa tubuhnya (IMT) obesitas. Indeks massa tubuh adalah metrik yang dipercaya untuk mengidentifikasi masalah berat badan. Apabila makanan ini terus menerus kita konsumsi, risiko meningkatnya indeks massa tubuh akan semakin besar dan dapat mengakibatkan obesitas, loh! Sesekali jajan tentu tidak apa-apa, tapi jangan keseringan ya.
4. Cukupi durasi tidur